LAPORAN
PENGAMANAN DAN PERLINDUNGAN HUTANAN
Disusun
Oleh:
Nama : Pije Irwansyah
NIM :
105950046714
Kelas : IV. A
JURUSAN
MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Judul
Laporan : Pengamatan Hama
Penyakit di Hutan Industri PT. Inhutani, Kacamatan Parangloe Kabupaten Gowa,
Sulawesi Selatan.
Nama
Mahasiswa : Pije Irwanssyah
Stanbuk
: 105950046714
Jurusan
: Manajemen Hutan
Fakultas
: Pertanian
Laporan peraktek ini disusun sebagai salah
satu syarat kelulusan mengikuti Mata Kulya Pengamanan dan Perlindungan Hutan
Disetujui oleh:
(Hasanuddin
Mollo, S. Hut, M. Hut)
Dosen Pengampuh
Tanggal pengesahan : 2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur dengan segenap kerendahan
hati dan ketulusan jiwa, kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang senantiasa
melimpahkan rahmat karunia dan hidayah-Nya, sehingga laporan ini dapat
terselesaikan dengan judul “Laporan
Pengamatan Hama Penyakit”
Serta salam tak lupa tercurah kapada Rasul
kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan kepada kita dengan
agama rahmatan lil „alamin agama islam.
Selesainya penulisan laporan ini
tidak lepas dari bantuan serta dukungan dari semua pihak baik moril ataupun
materil sehingga laporan ini dapat terselesai dengan baik. Dan semoga laporan
ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua terlebih – lebih bagi kelompok
kami yang mengerjakan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan.
Makassar, 26 April 2016
Penyusun:
DAFTAR ISI
Teks Halaman
Halaman Judul .......................................................................................... i
Halaman Pengesahan ............................................................................. ii
Kata Pengantar ......................................................................................... iii
Daftar Isi ...................................................................................................... iv
Daftar Gambar ........................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang .............................................................................. 1
B.
Tujuan dan Kegunaan Praktek
Lapangan ............................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Hama ................................................................................................ 3
B.
Penyakit .......................................................................................... 7
C.
Bakteri ............................................................................................. 9
D.
Virus ................................................................................................. 12
E.
Profil PT. Inhutani Pesero I ........................................................ 14
BAB III METODE PELAKSANAAN
A.
Waktu Dan Tempat ....................................................................... 16
B.
Alat Dan Bahan ............................................................................. 16
C.
Metode Pelaksanaan ................................................................... 16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil ................................................................................................. 17
B.
. Pembahasan ................................................................................ 18
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 20
B. Saran ............................................................................................... 20
Daftar Pustaka ........................................................................................... 21
DAFTAR GAMBAR
Gambar Teks Halaman
1.1 Jamur (Fungus) ......................................................................... 17
1.2 Ulat (Ordo lepidoptera).............................................................
17
1.3 Ulat (Ordo lepidoptera) ............................................................ 18
1.4 Ulat (Ordo lepidoptera).............................................................
18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Gangguan hama dan penyakit pada
tanaman merupakan salah satu kendala yang cukup rumit dalam usaha pertanian.
Keberadaan hama dan penyakit merupakan factor yang dapat menghambat pertumbuhan
tanaman dan pembentukan hasil. Serangannya pada tanaman dapat datang secara
mendadak dan dapat bersifat eksplosif (meluas) sehingga dalam waktu yang
relative singkat seringkali dapat mematikan seluruh tanaman dan menggagalkan
panen.
Pemberantasan
hama dan penyakit secara total tidak mungkin dapat dilakukan karena
perkembangannya yang sangat cepat dan sulit dikontrol. Namun dengan pengamatan
yang baik di lapangan sejak awal penanaman sampai penen, serangan hama dan
penyakit dapat Hama adalah binatang yang dianggap dapat mengganggu atau merusak
tanaman dengan memakan bagian tanaman yang disukainya. Misalnya : Serangga
(insekta), cacing (nematode), binatang menyusui, dan lain-lain. Penyakit yang
menyerang tanaman bukan disebabkan oleh binatang, melainkan oleh makhluk
mikrokospis, misalnya bakteri, virus, cendawan (jamur), dan lain-lain.
Pada
pengendalian hama dan penyakit secra biologi, kimiawi, mekanis, dan varietas
tahan dapat dilakukan secara terpadu, yaitu memadukan cara biologis, kimiawi,
mekanis, dan varietas tahan seacar berimbang. Pengendalian secara terpadu ini
dikenal dengan naman Pengendalian Hama Terpadu (PHT).
Pengendalian
Hama Terpadu sangat baik dilakukan karena dapat memberikan dampak positif, baik
pengendalian hama dan pathogen maupun terhadap lingkungan. Pengendalian hama dan
penyakit secara kimiawi memeang lebih efektif dibandingkan dengan pengendalian
secar biologis, mekanis, serta varietas tahan. Tetapi ternyata menimbulkan
residu efek terhadap lingkungan, yakni pencemaran lingkungan. Pencemaran
lingkungan akibat penggunaan bahan kimia tersebut dapat berdampak terhadap
unsure-unsur biologis, yaitu musnahnya organism lain yang bukan sasaran,
misalnya hewan-hewan predator, hewan-hewan yang dapat membantu penyerbukan.
B.
Tujuan dan Kegunaan Praktek
Lapangan
Tujuan
praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis hama apa saja yang terdapat
di Hutan Industri PT. Inhutani Persero Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kegunaan praktikum adalah sebagai bahan informasi dan merupakan bahan
perbandingan antara materi kuliah dan praktikum yang dilakukan di lapangan,
sekaligus lebih menambah wawasan dan pengetahuan mahasisiwa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Hama
1.
Serangga
Diantara
binatang yang merupakan hama tanaman, para serangga (insek) memainkan yang
paling penting. Sampai sekarang sudah tercatat lebih dari 30.000 jenis sebagai
hama tanaman. Jumlah serangga yang tidak merugikan tanaman masih puluhan kali
lebih banyak, diantaranya ada yang membantu manusia sebagai musuh (predator)
serangga perusak tanaman, dalam proses pembuahan, sebagai penghancur sampah dan
kotoran dsb.
a.
Klasifikasi serangga
Serangga
termasuk phylum Arthropoda, kelas Insecta (Hexapoda).Dalam kelas insecta ada 29
ordo. Dibawah ini hanya dibicarakan ordo yang penting sebagai hama tanaman.
Dalam setiap ordo ada sejumlah famili, dalam setiap famili ada sejumlah genus,
dalam tiap genus ada species. Tiap serangga mempunyai nama Latin yang terdiri
atas dua kata, yang pertama nama genus, yang kedua menentukan species. Kalau
dalam satu species ada anggota yang berbeda sifatnya (seperti tanaman yang
diserang, resistensi terhadap obat dsb) disebut biotipe.
1. Ordo Coleoptera (kumbang)
2. Ordo Lepidoptera (ulat, kupu-kupu,
ngengat)
3. Ordo Diptera (lalat)
4. Ordo Orthoptera (belalang, jangkrik,
anjing tanah)
5. Ordo Hemiptera
6. Ordo Thysanoptera (trips)
7. Ordo Isoptera (rayap)
8. Ordo Hymenoptera (semut; juga masuk
dalam ordo ini : lebah dan tabuhan)
9. Ordo Acarina (tungau, mite)
b.
Gejala – gejala hama pada tanaman
Adapun beberapa gejala-gejala yang
diakibatkan oleh hama antara lain:
1. Serangga yang menggigit tanaman dari
luar. Serangga yang menggigit dari luar adalah terutama :
a. Akar
Kalau
akar dirusak oleh serangga pertumbuhan tanaman kurang subur, bisa layu,
kekurangan unsur, chlorosis.Kerusakannya jelas kelihatan kalau akar
digali.Kalau akar rusak sekali tanaman bisa mati.Contoh : larva dari kumbang
Tenebrionidae dan Melolonthinae (uret), rayap, anjing tanah.
b. Batang
Jangkrik,
ulat Agrotis dan lain-lain memotong batang tanaman sedikit di atas permukaan
tanah, sehingga seluruh tanaman hancur, walaupun yang dimakan hanya sedikit. Stek
yang baru ditanam sering di makan rayap. Kebanyakan serangga yang makan daun
juga makan batang yang masih hijau.
c. Daun
Daun
tanaman dimakan oleh belalang, yang kebanyakan makan daun macam – macam. Banyak
ulat dari Lepidoptera makan daun, tetapi tiap jenis mempunyai tanaman inang
sendiri – sendiri. Kumbang hanya ada beberapa famili yang makan daun terutama
Chrysomelidae,
d. Bunga dan buah
Ada beberapa jenis kumbang (terutama
dari sub famili Cetoniinae dan Melolonthinae) yang makan atau merusak bunga
atau buah.Kerugian biasanya tidak besar.Buah mengalami lebih banyak kerusakan
dari pihak penggerek, yang kami sebutkan di bawah ini.
2. Serangga yang menggigit tanaman dari
dalam. (penggerek, bahasa Inggris: borer) Serangga yang menggerek di dalam
tanaman termasuk ordo sebagai berikut :
Coleoptera : larva; dalam
kayu dan biji juga imago.
Lepidoptera : larva (ulat)
Diptera : larva (berenga); sebenarnya larva lalat tidak
mrnggigit, karena tidak mempunyai gigi, tetapi cara menyerang dan merusakkan
tanaman adalah banyak bersamaan dengan larva Lepidoptera dan Coleoptera yang
menggerek.
a.
Akar
Biasanya serangga yang menggerek akar
adalah penggerek batang yang turun sampai akar.Tanaman mulai layu, chlorosis,
tumbuh kurang subur dan kayu xylem rusak bisa mati.
b. Batang
Penggerek batang menyebabkan bahwa
transport dalam batang atau ranting terputus, sehingga bagian tanaman di atas
tempat yang terserang tidak mendapat makanan dan air lagi, maka mati. Sedangkan
bagian di bawah tempat yang kena masih hijau dan hidup.Kalau batang pokok kena
penggerek seluruh tanaman bisa mati.
c.
Daun
Yang hidup dalam daun hanya larva
saja, selama beberapa waktu, atau sampai berkepompong.Larva hidup di bawah
epidermis dan makan bagian hijau dari daun sambil berjalan, sehingga bekasnya
kelihatan sebagai semacam pita yang berwarna putih perak, mirip dengan lendir
dari siput.
d.
Buah
Larva dari Lepidoptera, coleoptera dan
lalat yang menggerek dalam buah berasal dari telur yang diletakkan di dalam
buah atau pada kulitnaya.Juga ada yang lewat bunga.Langsung sesudah menetas
mulai makan daging buah merusak bagian buah dan mengundang penyakit sekunder,
sehingga buah mulai busuk.
e.
Pascapanen
Biji yang disimpan dalam gudang
seringkali diserang oleh serangga, terutama dari ordo Coleoptera dan larva dari
ordo Lepidoptera. Infeksi bisa mulai ketika tanaman masih di lapangan (serangga
ikut terbawa dengan hasil panen masuk gudang) atau baru mulai di gudang
3.
Serangga yang menghisap
a.
Akar
Tidak ada banyak serangga yang
menghisap akar. Rugi yang disebabkan biasanya juga tidak begitu besar. Andaikata
serangga berjumlah banyak, tanaman bisa layu karena kekurangan air. Contoh dari
kutu daun: Dysmicoccus brevipes (padi, tebu, kacang) Contoh dari Heteroptera:
Stibaropus melginus (tebu)
Daun dan batang
1.
Kutu daun menyebabkan daun menjadi keriting, sedangkan embun madu menarik
semut dan jamur jelaga, sehingga daun menjadi hitam.Kutu daun ada banyak jenis
yang berfungsi sebagai vektor untuk virus.
2.
Trips mempunyai bentuk tubuh yang tidak begitu pendek.Daun menjadi seperti
berkilap akibat udara dibawah epidermis itu.Sesudah beberapa hari tempat
tersebut menjadi coklat karena jaringan mati.Kalau serangga agak besar pinggir
daun bergulung.Daun – daun ini dihamburi dengan titik – titik hitam, yang
merupakan kotoran dari trips. Juga ada trips yang merangsang tanaman untuk
membentuk puru.
3.
Tungau menyebabkan daun tanaman menjadi kuning dan cokelat, warnanya
menjadi “dof” , ada gejala nekrosis dan kemudian gugur.
4.
Sikadellida Hama wereng, kalau hebat, menyebabkan tanaman padi kering, layu
dan mati (bahasa Inggris: hopper burn). Pada tanaman kacang – kacangan daun
muda bergulung, menjadi kuning dan mati pada daun – daun ada titik – titik
putih (bekas luka stilet) dan pertumbuhan tanaman terlambat.
5.
Heteroptera menyebabkan tanaman menjadi kuning, karena kekurangan air,
pertumbuhannya menjadi kurang subur dan tanaman muda atau ranting yang muda
dapat mati.
b.
Buah
Kutu, trips, tungau dan Heteroptera
mengisap pada buah.Pada umumnya tiga ordo yang disebutkan pertama tidak menyebabkan
akibat luka parah, walaupun nilai ekonomis dari buah bisa turun.Kutu yang
menghisap pada bunga atau buah yang masih dapat menyebabkan kerontokan. Karena
Heteroptera bukan hanya menghisap tetapi juga memasukkan racun ke dalam buah.
Heteroptera menyebabkan rugi lebih besar : titik – titik yang hitam, penyakit
sekunder, buah yang busuk atau gugur. Beberapa contoh : Dysdercus cingulatus
(kapas, kapok, dll.) Dasynus piperis (lada).Helopeltis antonii
(coklat).Riptortus linearis (polong Leguminosae). Leptocorixa acuta (padi :
butir menjadi hitam dan hampa)
B.
Penyakit
1.
Jamur
Kebanyakan
penyakit tanaman disebabkan oleh jamur atau cendawan (dalam bahasa latin
fungus). Jamur adalah suatu organisme yang tubuhnya terdiri atas bagian- bagian
yang bentuknya seperti benang, lebarnya satu sel, panjangnya tidak terbatas,
bercabang. Lingkungan yang paling cocok untuk peretumbuhan jamur ialah
temperatur antara 20o -30o C, keadaan lembab, makanan dengan pH 6. Dibawah 0o C
dan di atas 35 oC jamur tidak tumbuh lagi, tetapi tidak mati. Karena sel-sel
jamur tidak mengandung hijau daun (chlorophyl) makanan yang terbentuk
karbohidrat harus diambil dari organisme yang lain. Dan di bawah ini beberapa gejala
penyakit jamur pada tanaman
1.
Nekrosis adalah jaringan tanaman yang mati, keras, berwarna
hitam, tetapi dengan susunan sel dalam jaringan masih utuh. Becak-becak daun
biasanya mempunyai bentuk yang bulat dengan lingkaran kuning atau merah, yang
membatasi bagian tengah yang berwarna coklat. Jenis jamur yang menyebabkan
becak daun antara lain adalah Alternaria, Ascochyta, Cercospora
Helminthosporium, Mycosphaerella, Septoria. Kalau penyakit nekrosis menular
dengan cepat dan tanaman mengalami kerusakan besar atau mati, disebut blight
(lihat di bawah)
2.
Antraknose adalah becak-becak daun yang sedikit tenggelam dalam daun dan
mempunyai pinggir yang sedikit menonjol dari daun.Becak-becak yang nekrotis itu
memproduksikan conidiospora yang berlendir. Antraknose disebabkan oleh tiga
jenis jamur: Colletotrichum, Gloeosporium, dan Spaceloma.
3.
Busuk (Rot) Penyakit busuk terjadi kalau sel-sel jaringan tanaman mati dan
lepas satu dari yang lain, sehingga jaringan kehilangan kekuatannya, menjadi
lunak.
4.
Layu (wilt) Gejala layu mulai di
satu tempat yang tertentu, biasanya pada daun yang jauh dari akar, kemudian
meluas ke seluruh tanaman, bisa juga sebagian saja
5.
Blight Seringkali blight adalah nekrosis dengan atau tanpa busuk dan atau
layu sebagai penyakit sekunder. Penyakit tersebut mulai dengan becak-becak daun
yang seperti bekas terendam air; becak-becak tersebut membesar, sedangkan
dibalik daun tumbuh miselium (sporangio fora) yang putih.
6.
Kanker adalah penyakit tanaman berkayu. Penyakit kanker disebabkan oleh
jamur yang menyebabkan nekrosis pada floem dan cambium (dan akhirnya juga
sering xylem) maupun oleh reaksi tanaman terhadap nekrosis tersebut.
7.
Jamur upas (pink disease) menyerang pohon-pohon yang berkayu seperti kopi,
kina, karet, coklat, lamtoro, tephrosema, dan banyak lain. Jamur penyebab
adalah Corticium, salmonicolor, dalam stadium vegetatif Necator decretus.
8.
Kudis (scab) Gejala penyakit
kudis adalah tumbuhan gabus di bawah kulit daun dan buah, menonjol seperti
bisul atau jerawat, warnanya coklat atau kuning tua.Daun yang kena bisa kerdil
dan keriting.Buah sering ada celah, karena bagian yang keras tidak tumbuh
terus. Jamur yang menyebabkan kudis antara lain Venturia, Elsinoe fawcetti
(jeruk), Streptomyces scabies (kentang)
9.
Tepung (mildew) Penyakit tepung adalah penyakit khusus dari jamur.Daun
tanaman yang kena penyakit tersebut kelihatan seperti dihamburi oleh tepung.
Ada dua jenis penyakit tepung : tepung benar (powdery mildew) dan tepung palsu
10. Jamur karat (rust) Penyakit karat
adalah penyakit khusus dari jamur.Adalah lebih dari 4.000 jenis karat dan
kebanyakan tanaman pertanian dapat kena.Tetapi hampir semua jenis karat
mempunyai jumlah tanaman inang yang terbatas sekali dan ada spesialisasi
tinggi.
11. Jamur api (smut) Penyakit jamur api
adalah penyakit khusus jamur. Ciri khas dari jamur, yang terutama menyerang
tanaman Gramineae, adalah kumpulan teleutospora biasanya di dalam biji tanaman.
C.
Bakteri
Bakteri
adalah makhluk yang terdiri atas satu sel saja. Bentuk dari bakteri yang
menginfeksi tanaman adalah bulat panjang (bentuk batang). Suatu bakteri terdiri
atas protoplasma (cytoplasma dan semacam inti), yang dilapisi oleh lendir, yang
melindungi bakteri terhadap lingkungannya. Biasanya bakteri yang menginfeksi
tanaman mempunyai satu atau lebih ekor (flagella), yang dipakai untuk bergerak.
1.
Nomenklatur
Diantara bakteri hanya ada 5 genus yang menginfeksi tanaman yaitu :
a.
Pseudomonas
Pseudomonas berbentuk batang dengan satu atau beberapa
ekor pada ujungnya, dalam kultur (pembiakan) murni adalah pigment kuning
kehijauan, fluorescent, yang larut dalam air. Pseudomonas menyebabkan terutama
nekrosis dan blight, tetapi juga penyakit layu dan benjolan.
b.
Xanthomonas
Xanthomonas berbentuk batang, biasanya dengan satu
ekor. Dalam kultur murni adalah pigment kuning, yang tidak larut dalam air.
Xanthomonas menyebabkan nekrosis, blight dan juga penyakit layu.
c.
Erwinia
Erwinia berbentuk batang, biasanya dengan beberapa
ekor, tersebar pada seluruh permukaan sel. Erwinia menyebabkan nekrosis dan
blight, layu, benjolan, dan terutama terkenal sebagai penyebab busuk basah dan
busuk lunak.
d.
Agrobacterium
Agrobacterium berbentuk batang yang pendek, 1-4 ekor
tersebar pada seluruh permukaan sel. Dalam kultur murni ada banyak lendir,
berwarna putih susu yang berkilauan. Agrobacterium hidup dalam tanah, akar dan
batang tanaman dan menyebabkan bintil atau benjolan.
e.
Corynebacterium
Corynebacterium berbentuk batang, biasanya tidak ada
ekor (pada Corynebacterium flaccumfaciens, Corynebacterium poinsettiae dan
Corynebacterium tritici ada ekor). Dalam kultur murni ada butir-butir yang
berpigment kuning, jingga, merah muda kebiruan. Corynebacterium menyebabkan
terutama penyakit layu, tetapi juga busuk lunak kentang (Corynebacterium
sepedonicum) dan lain-lain.
2.
Gejala penyakit bakteri pada tanaman
Adapun gejala penyakitnya adalah sebagai berikut:
a.
Nekrosis
Seringkali nekrosis bakteri mulai sebagai tempat
berwarna hijau tua seperti bekas terendam air yang membesar dan menjadi coklat
atau hitam ketika jaringan mati.Kalau cuaca lembab nekrosis bisa menginfeksi
tulang daun sekitarnya, sehingga terbentuk garis-garis nekrosis.
1. Kalau cuaca lembab tempat nekrosis
mengeluarkan lendir yang merupakan lapisan tipis selama lembab dan kalau
menjadi kering dapat mengental membentuk butir-butir berwarna putih susu.
Lendir tersebut adalah bakteri yang dapat menyebarkan infeksi.
2. Bercak daun dapat dibatasi oleh
tulang-tulang daun, sehingga bentuknya menjadi bersudut-sudut. (bahasa Inggris
: angular leaf spot).
3. Bercak daun dilingkari oleh bagian kuning membentuk halo, akibat racun yang
dikeluarkan oleh bakteri.
4. Ada bercak daun kecil (1-2 mm) yang
berbentuk seperti jerawat, menonjol keluar dari daun atau polong dan bergabus,
kalau infeksi berat daun menguning. Penyakit bercak daun dan blight disebabkan
oleh Pseudomonas, Xanthomonas, dan Erwinia.
b.
Busuk
Bakteri dapat menyebabkan busuk basah dan busuk
kering, sering dengan banyak lendir.Penyebab utama dari busuk lunak adalah
Erwinia.Busuk juga disebabkan Pseudomonas dan Xanthomonas.
c.
Layu
Biasanya bakteri masuk lewat luka akar dan
memperbanyak diri dalam xylem dan dalam jaringan parenchym yang
disekitarnya.Penyakit layu disebabkan oleh Pseudomonas, Xanthomonas, Erwinia,
dan Corynebacterium.
d. Benjolan (bahasa Inggris : gall)
Benjolan adalah pertumbuhan abnormal yang disebabkan
oleh peningkatan jumlah sel tanaman secara cepat, dirangsang oleh
bakteri.Benjolan biasanya tumbuh pada batang leher akar dan akar.Paling
terkenal sebagai penyebab benjolan adalah Agrobacterium tumefaciena yang
menyerang lebih dari 100 jenis tanaman.Lain daripada Agrobacterium juga
Corynebacterium dan Erwinia menyebabkan benjolan.
D.
Virus
Virus
terdiri atas RNA (Ribo-nucleid-acid) yang dilapisi oleh protein. Bentuknya ada
tiga macam : tongkat, benang atau polyeder (kurang lebih bulat). Sistem memberi
nama kepada virus belum begitu teratur seperti pada jamur dan bakteri.
Virus
masuk ke dalam sel tanaman lewat luka kecil.Sesudah diperbanyak virus
disebarkan ke sel-sel sekitarnya.
1.
Kerugian dan gejala pada tanaman
a.
mengambil unsur-unsur dari sel tanaman, terutama zat nitrogen (virus
sendiri terdiri dari ± 16% N)
b.
memakai tenaga (energi) yang ada dalam sel untuk sintese virus dengan
demikian mengganggu aktivitas sel dalam proses pembentukan bahan sel tanaman.
c.
mengganggu chromosom yang mempunyai strukutur yang hampir sama dengan
virus.
2. Gejala-gejala
penyakit virus pada tanaman :
a)
perubahan warna
- chlorosis seluruh daun menguning
- titik-titik kuning
- chlorosis berbentuk cincin, biasanya dengan titik kuning dipusatnya
- chlorosis berbentuk garis pada tanaman monocotyledon
- mosaik : chlorosis dengan batas yang tidak jelas
- tulang daun menguning (bahasa Inggris : veinclearing)
- daun bunga menjadi hijau
- daun bunga warnanya pecah, warnanya menjadi bermacam-macam
- daun menjadi hijau tua
- daun menjadi hijau tua dekat dengan tulang-tulang
b)
nekrosis
- nekrosis lokal : bercak-bercak daun.
- nekrosis tulang daun
- nekrosis floem : karbohidrat tidak dapat diangkat lagi dan tertumpuk di dalam daun, sehingga daun menjadi keras dan berbunyi gemertak kalau digosok.
- nekrosis berbentuk cincin (bahasa Inggris : netrotic ring spot)
- nekrosis berbentuk garis (bahasa Inggris : netrotic streak)
- nekrosis pucuk (bahasa Inggris : top nekrosis) : kematian pucuk dan ranting
- salah bentuk
1. kerdil, daun keriting pinggir daun
menggulung ke atas atau ke bawah (penyakit krupuk).
2. helai daun sempit dan hilang,
sehingga hanya tinggal tulang daun saja
3. tumor
4. sapu setan ruas batang terlalu pendek
dan kuncup banyak yang tumbuh, menjadi batang-batang kecil tumbuh kompak.
5. roset : tunas batang sangat pendek,
semua cabang dan daun tumbuh pada ketinggian yang sama, dekat tanah.
6. pembentukan getah yang keluar dari
kulit pohon.
7. layu
8. daun gugur
9. buah kecil, bentuknya salah, kulitnya
kasar, rasanya kurang enak
8. Kecuali gejala-gejala yang disebutkan
diatas masih ada gejala-gejala yang lain, kadang-kadang sifatnya aneh sekali
walaupun tanaman mengalami rugi besar akibat serangan virus, jarang sekali
tanaman mati akibat serangan virus. Juga ada tanaman yang mengandung virus
tetapi tidak menunjukkan gejala apapun.Penyakit seperti ini disebut latent
(tersembunyi). Penyakit dapat ditularkan kepada tanaman yang lain.
E. Profil PT. Inhutani Persero I
PT
Inhutani I berdiri tahun 1973 (PP No 21 Tahun 1972), lanjutan dari PN Perhutani
Kalimantan Timur. Areal konsesi seluas 2,2 juta Ha dengan masa konsesi 20 tahun
(Periode Pertama) dari tahun 1973 sampai dengan 1993. Pada tahun 2006, PT
Inhutani I memperoleh perpanjangan prinsip masa konsesi periode kedua yang
berlaku hingga 2038.
PT. Eksploitasi & Industri Hutan (PT.INHUTANI I)
dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1972 guna melanjutkan
kegiatan PN Perhutani Kalimantan Timur untuk mengelola areal hutan di Propinsi
Kalimantan Timur.
Anggaran Dasar perusahaan dibuat dihadapan Notaris
Soeleman Ardjasasmita, SH dengan Akte nomor 5 tanggal 8 Desember 1973 dan telah
dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 30 Juli 1974 Nomor 62.
Seiring dengan perkembangan usaha Perseroan, Anggaran Dasar telah beberapa kali
dilakukan perubahan, dan terakhir diperbaharui berdasar Keputusan Pemegang
Saham Perusahaan (Persero) PT INHUTANI I di luar RUPS tentang Perubahan
Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT INHUTANI I Nomor :
KEP-08/S.MBU/2010 – KEP-01/D4.MBU/2010 dan ditetapkan dengan Akte Notaris Reni
Rohaini, SH, MBA Nomor : 23 tanggal 10 Maret 2010 seta telah dicatat dalam data
base Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
nomor : AHU-0029974.AH.01.09 Tahun 2010 tanggal 21 April 2010.
Bidang usaha pokok (core business) Perseroan adalah
pengelolaan hutan dan produksi hasil hutan dengan asset produksi berupa 8
(delapan) Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam (IUPHHK-HA)
seluas+ 616.532 hektar dan potensi produksi kayu bulat sebanyak +350.000 m3 per
tahun, 3 (tiga) Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman
(IUPHHK-HT) seluas+ 73.316 hektar, dan 3 (tiga) Industri Pengolahan Kayu dengan
produk utama woodworking yang mampu menghasilkan out put sebanyak +17.500 m3
per tahun.
Di samping mengelola asset produksi tersebut di atas,
Perseroan juga memiliki saham pada perusahaan patungan dengan bidang usaha
masing-masing : 2 (dua) perusahaan bidang industry plywood, 3 (tiga) perusahaan
bidang pengelolaan hutan alam, dan 15 (lima belas) perusahaan bidang HTI.
Dalam upaya meningkatkan kinerja usaha, Perseroan juga
melaksanakan optimalisasi asset yang dimiliki dengan melaksanakan kegiatan
penyadapan getah pinus dan Karet, serta melaksanakan usaha jasa wisata hutan.
Core Business Perseroan adalah Pengelolaan Hutan Alam dan Pembangunan Hutan
Tanaman serta Unit industri.
BAB III
METODE PRAKTEK
A.
Waktu dan Tempat
Pengamatan
ini dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Aprin 2016, pukul 09:00 sampai 13:30
WITA. dan di laksanakan sebagai
kunjungan lapangan di Hutan Industri PT. Inhutani Kamacatan Parangloe Kabupaten
Gowa, Sulawesi Selatan.
B.
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan
pada pratikum kali ini ialah:
1. Kamera ((HP)
2. Alat tulis menulis
C. Metode Pelaksanaan
Alat yang digunakan adalah alat tulis
untuk mencatat hal-hal penting atau berbagai macam jenis hama maupun penyakit
yang ditemukan langsung pada tanaman dan membuat dokumentasi mengunakan kamera
(HP).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari hasil pengamatan di lapangan
didapatkan beberapa jenis hama ialah:
1. Jamur (fungus)
Penyakit ini juga sering disebut
kangker yang menyerang batang dari
dalam, pada tanaman berkayu. Penyakit kanker disebabkan oleh jamur yang
menyebabkan nekrosis pada floem dan cambium (dan akhirnya juga sering xylem)
|
Gambar 1.1 Jamur (fungus)
|
2. Ulat (Ordo lepidoptera)
Memakan daun Pulai (Alstonia scolaris)
|
Gambar 1.2 Ulat (Ordo lepidoptera)
|
3. Ulat (Ordo lepidoptera)
Memakan daun Pulai (Alstonia scolaris)
|
gambar 1.3 Ulat (Ordo lepidoptera)
|
4. Ulat (Ordo lepidoptera)
Ulat ini memakan daun Bunga tai
ayam (Lamtara amara)
|
gambar 1.4 Ulat (Ordo lepidoptera)
|
B. pembahasan
Dari
hasil pengamatan di Hutan Industri PT. Inhutani Persero I, jenis hama penyakit
yang banyak dijumpai adalah jenis (Ordo lepidoptera)
yaitu Ulat yang suka memakan daun-daun tanaman, selain itu ada juga beberapa
penyakit berupa jamur (fungus) yang
menggerogiti batang pohon hingga mengakibatkan kematian pada pohon.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan jenis hama penyakit di atas dapat disimpulkan bahwa jenis
penyakit dan hama yang terdapat di Hutan Industri PT. Inhutani ialah:
1.
Jenis hama (Ordo lepidoptera)
atau ulat yang suka memakan daun-daun tanaman,
2.
Penyakit jamur (fungus) yang
menggerogiti batang pohon hingga mengakibatkan kematian pada pohon.
B. Saran
Untuk mahasiswa, sebaiknya praktikan perlu peralatan yang disediakan oleh pihak
fakultas agar mahasiswa dapat optimal melakukan praktikum ini. Dan para praktikan
melakukan praktikum ini dengan teliti agar hasil yang diperoleh objektif.
Selain itu, praktikan harus melakukan semua praktikum sesuai dengan prosedur
yang ada, sehingga tidak terjadi kesalahan saat praktikum sehingga dapat
didapatkan hasil yang memuaskan. Kemudian jenis-jenis hama dan penyakit yang masih
belum dapat terindentifikasi semoga dapat terindentifikasi oleh praktikan lain
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, 2008. Hama
Tanaman Dan Teknik Pengendalian. Kanisius, Jogjakarta.
Hansamunahito, 2006. Hama
Tanaman Pangan Dan Perkebunan. Bumi
Aksara, Jakarta.
Lena, 2009. Pengantar
Perlindungan Tanaman.
Nonadita, 2007. Ordo-Ordo
Serangan. Pt. Bima Aksara, Jakarta.
Pracaya, 2007. Hama
Dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sastrohidayat, Ika Rahdjaton. 2011. “Fitopatulia” Ub Press: Malang.
LAPORAN
PENGAMANAN DAN PERLINDUNGAN HUTANAN
Disusun
Oleh:
Nama : Pije Irwansyah
NIM :
105950046714
Kelas : IV. A
JURUSAN
MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Judul
Laporan : Pengamatan Hama
Penyakit di Hutan Industri PT. Inhutani, Kacamatan Parangloe Kabupaten Gowa,
Sulawesi Selatan.
Nama
Mahasiswa : Pije Irwanssyah
Stanbuk
: 105950046714
Jurusan
: Manajemen Hutan
Fakultas
: Pertanian
Laporan peraktek ini disusun sebagai salah
satu syarat kelulusan mengikuti Mata Kulya Pengamanan dan Perlindungan Hutan
Disetujui oleh:
(Hasanuddin
Mollo, S. Hut, M. Hut)
Dosen Pengampuh
Tanggal pengesahan : 2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur dengan segenap kerendahan
hati dan ketulusan jiwa, kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang senantiasa
melimpahkan rahmat karunia dan hidayah-Nya, sehingga laporan ini dapat
terselesaikan dengan judul “Laporan
Pengamatan Hama Penyakit”
Serta salam tak lupa tercurah kapada Rasul
kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan kepada kita dengan
agama rahmatan lil „alamin agama islam.
Selesainya penulisan laporan ini
tidak lepas dari bantuan serta dukungan dari semua pihak baik moril ataupun
materil sehingga laporan ini dapat terselesai dengan baik. Dan semoga laporan
ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua terlebih – lebih bagi kelompok
kami yang mengerjakan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan.
Makassar, 26 April 2016
Penyusun:
DAFTAR ISI
Teks Halaman
Halaman Judul .......................................................................................... i
Halaman Pengesahan ............................................................................. ii
Kata Pengantar ......................................................................................... iii
Daftar Isi ...................................................................................................... iv
Daftar Gambar ........................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang .............................................................................. 1
B.
Tujuan dan Kegunaan Praktek
Lapangan ............................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Hama ................................................................................................ 3
B.
Penyakit .......................................................................................... 7
C.
Bakteri ............................................................................................. 9
D.
Virus ................................................................................................. 12
E.
Profil PT. Inhutani Pesero I ........................................................ 14
BAB III METODE PELAKSANAAN
A.
Waktu Dan Tempat ....................................................................... 16
B.
Alat Dan Bahan ............................................................................. 16
C.
Metode Pelaksanaan ................................................................... 16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil ................................................................................................. 17
B.
. Pembahasan ................................................................................ 18
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 20
B. Saran ............................................................................................... 20
Daftar Pustaka ........................................................................................... 21
DAFTAR GAMBAR
Gambar Teks Halaman
1.1 Jamur (Fungus) ......................................................................... 17
1.2 Ulat (Ordo lepidoptera).............................................................
17
1.3 Ulat (Ordo lepidoptera) ............................................................ 18
1.4 Ulat (Ordo lepidoptera).............................................................
18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Gangguan hama dan penyakit pada
tanaman merupakan salah satu kendala yang cukup rumit dalam usaha pertanian.
Keberadaan hama dan penyakit merupakan factor yang dapat menghambat pertumbuhan
tanaman dan pembentukan hasil. Serangannya pada tanaman dapat datang secara
mendadak dan dapat bersifat eksplosif (meluas) sehingga dalam waktu yang
relative singkat seringkali dapat mematikan seluruh tanaman dan menggagalkan
panen.
Pemberantasan
hama dan penyakit secara total tidak mungkin dapat dilakukan karena
perkembangannya yang sangat cepat dan sulit dikontrol. Namun dengan pengamatan
yang baik di lapangan sejak awal penanaman sampai penen, serangan hama dan
penyakit dapat Hama adalah binatang yang dianggap dapat mengganggu atau merusak
tanaman dengan memakan bagian tanaman yang disukainya. Misalnya : Serangga
(insekta), cacing (nematode), binatang menyusui, dan lain-lain. Penyakit yang
menyerang tanaman bukan disebabkan oleh binatang, melainkan oleh makhluk
mikrokospis, misalnya bakteri, virus, cendawan (jamur), dan lain-lain.
Pada
pengendalian hama dan penyakit secra biologi, kimiawi, mekanis, dan varietas
tahan dapat dilakukan secara terpadu, yaitu memadukan cara biologis, kimiawi,
mekanis, dan varietas tahan seacar berimbang. Pengendalian secara terpadu ini
dikenal dengan naman Pengendalian Hama Terpadu (PHT).
Pengendalian
Hama Terpadu sangat baik dilakukan karena dapat memberikan dampak positif, baik
pengendalian hama dan pathogen maupun terhadap lingkungan. Pengendalian hama dan
penyakit secara kimiawi memeang lebih efektif dibandingkan dengan pengendalian
secar biologis, mekanis, serta varietas tahan. Tetapi ternyata menimbulkan
residu efek terhadap lingkungan, yakni pencemaran lingkungan. Pencemaran
lingkungan akibat penggunaan bahan kimia tersebut dapat berdampak terhadap
unsure-unsur biologis, yaitu musnahnya organism lain yang bukan sasaran,
misalnya hewan-hewan predator, hewan-hewan yang dapat membantu penyerbukan.
B.
Tujuan dan Kegunaan Praktek
Lapangan
Tujuan
praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis hama apa saja yang terdapat
di Hutan Industri PT. Inhutani Persero Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kegunaan praktikum adalah sebagai bahan informasi dan merupakan bahan
perbandingan antara materi kuliah dan praktikum yang dilakukan di lapangan,
sekaligus lebih menambah wawasan dan pengetahuan mahasisiwa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Hama
1.
Serangga
Diantara
binatang yang merupakan hama tanaman, para serangga (insek) memainkan yang
paling penting. Sampai sekarang sudah tercatat lebih dari 30.000 jenis sebagai
hama tanaman. Jumlah serangga yang tidak merugikan tanaman masih puluhan kali
lebih banyak, diantaranya ada yang membantu manusia sebagai musuh (predator)
serangga perusak tanaman, dalam proses pembuahan, sebagai penghancur sampah dan
kotoran dsb.
a.
Klasifikasi serangga
Serangga
termasuk phylum Arthropoda, kelas Insecta (Hexapoda).Dalam kelas insecta ada 29
ordo. Dibawah ini hanya dibicarakan ordo yang penting sebagai hama tanaman.
Dalam setiap ordo ada sejumlah famili, dalam setiap famili ada sejumlah genus,
dalam tiap genus ada species. Tiap serangga mempunyai nama Latin yang terdiri
atas dua kata, yang pertama nama genus, yang kedua menentukan species. Kalau
dalam satu species ada anggota yang berbeda sifatnya (seperti tanaman yang
diserang, resistensi terhadap obat dsb) disebut biotipe.
1. Ordo Coleoptera (kumbang)
2. Ordo Lepidoptera (ulat, kupu-kupu,
ngengat)
3. Ordo Diptera (lalat)
4. Ordo Orthoptera (belalang, jangkrik,
anjing tanah)
5. Ordo Hemiptera
6. Ordo Thysanoptera (trips)
7. Ordo Isoptera (rayap)
8. Ordo Hymenoptera (semut; juga masuk
dalam ordo ini : lebah dan tabuhan)
9. Ordo Acarina (tungau, mite)
b.
Gejala – gejala hama pada tanaman
Adapun beberapa gejala-gejala yang
diakibatkan oleh hama antara lain:
1. Serangga yang menggigit tanaman dari
luar. Serangga yang menggigit dari luar adalah terutama :
a. Akar
Kalau
akar dirusak oleh serangga pertumbuhan tanaman kurang subur, bisa layu,
kekurangan unsur, chlorosis.Kerusakannya jelas kelihatan kalau akar
digali.Kalau akar rusak sekali tanaman bisa mati.Contoh : larva dari kumbang
Tenebrionidae dan Melolonthinae (uret), rayap, anjing tanah.
b. Batang
Jangkrik,
ulat Agrotis dan lain-lain memotong batang tanaman sedikit di atas permukaan
tanah, sehingga seluruh tanaman hancur, walaupun yang dimakan hanya sedikit. Stek
yang baru ditanam sering di makan rayap. Kebanyakan serangga yang makan daun
juga makan batang yang masih hijau.
c. Daun
Daun
tanaman dimakan oleh belalang, yang kebanyakan makan daun macam – macam. Banyak
ulat dari Lepidoptera makan daun, tetapi tiap jenis mempunyai tanaman inang
sendiri – sendiri. Kumbang hanya ada beberapa famili yang makan daun terutama
Chrysomelidae,
d. Bunga dan buah
Ada beberapa jenis kumbang (terutama
dari sub famili Cetoniinae dan Melolonthinae) yang makan atau merusak bunga
atau buah.Kerugian biasanya tidak besar.Buah mengalami lebih banyak kerusakan
dari pihak penggerek, yang kami sebutkan di bawah ini.
2. Serangga yang menggigit tanaman dari
dalam. (penggerek, bahasa Inggris: borer) Serangga yang menggerek di dalam
tanaman termasuk ordo sebagai berikut :
Coleoptera : larva; dalam
kayu dan biji juga imago.
Lepidoptera : larva (ulat)
Diptera : larva (berenga); sebenarnya larva lalat tidak
mrnggigit, karena tidak mempunyai gigi, tetapi cara menyerang dan merusakkan
tanaman adalah banyak bersamaan dengan larva Lepidoptera dan Coleoptera yang
menggerek.
a.
Akar
Biasanya serangga yang menggerek akar
adalah penggerek batang yang turun sampai akar.Tanaman mulai layu, chlorosis,
tumbuh kurang subur dan kayu xylem rusak bisa mati.
b. Batang
Penggerek batang menyebabkan bahwa
transport dalam batang atau ranting terputus, sehingga bagian tanaman di atas
tempat yang terserang tidak mendapat makanan dan air lagi, maka mati. Sedangkan
bagian di bawah tempat yang kena masih hijau dan hidup.Kalau batang pokok kena
penggerek seluruh tanaman bisa mati.
c.
Daun
Yang hidup dalam daun hanya larva
saja, selama beberapa waktu, atau sampai berkepompong.Larva hidup di bawah
epidermis dan makan bagian hijau dari daun sambil berjalan, sehingga bekasnya
kelihatan sebagai semacam pita yang berwarna putih perak, mirip dengan lendir
dari siput.
d.
Buah
Larva dari Lepidoptera, coleoptera dan
lalat yang menggerek dalam buah berasal dari telur yang diletakkan di dalam
buah atau pada kulitnaya.Juga ada yang lewat bunga.Langsung sesudah menetas
mulai makan daging buah merusak bagian buah dan mengundang penyakit sekunder,
sehingga buah mulai busuk.
e.
Pascapanen
Biji yang disimpan dalam gudang
seringkali diserang oleh serangga, terutama dari ordo Coleoptera dan larva dari
ordo Lepidoptera. Infeksi bisa mulai ketika tanaman masih di lapangan (serangga
ikut terbawa dengan hasil panen masuk gudang) atau baru mulai di gudang
3.
Serangga yang menghisap
a.
Akar
Tidak ada banyak serangga yang
menghisap akar. Rugi yang disebabkan biasanya juga tidak begitu besar. Andaikata
serangga berjumlah banyak, tanaman bisa layu karena kekurangan air. Contoh dari
kutu daun: Dysmicoccus brevipes (padi, tebu, kacang) Contoh dari Heteroptera:
Stibaropus melginus (tebu)
Daun dan batang
1.
Kutu daun menyebabkan daun menjadi keriting, sedangkan embun madu menarik
semut dan jamur jelaga, sehingga daun menjadi hitam.Kutu daun ada banyak jenis
yang berfungsi sebagai vektor untuk virus.
2.
Trips mempunyai bentuk tubuh yang tidak begitu pendek.Daun menjadi seperti
berkilap akibat udara dibawah epidermis itu.Sesudah beberapa hari tempat
tersebut menjadi coklat karena jaringan mati.Kalau serangga agak besar pinggir
daun bergulung.Daun – daun ini dihamburi dengan titik – titik hitam, yang
merupakan kotoran dari trips. Juga ada trips yang merangsang tanaman untuk
membentuk puru.
3.
Tungau menyebabkan daun tanaman menjadi kuning dan cokelat, warnanya
menjadi “dof” , ada gejala nekrosis dan kemudian gugur.
4.
Sikadellida Hama wereng, kalau hebat, menyebabkan tanaman padi kering, layu
dan mati (bahasa Inggris: hopper burn). Pada tanaman kacang – kacangan daun
muda bergulung, menjadi kuning dan mati pada daun – daun ada titik – titik
putih (bekas luka stilet) dan pertumbuhan tanaman terlambat.
5.
Heteroptera menyebabkan tanaman menjadi kuning, karena kekurangan air,
pertumbuhannya menjadi kurang subur dan tanaman muda atau ranting yang muda
dapat mati.
b.
Buah
Kutu, trips, tungau dan Heteroptera
mengisap pada buah.Pada umumnya tiga ordo yang disebutkan pertama tidak menyebabkan
akibat luka parah, walaupun nilai ekonomis dari buah bisa turun.Kutu yang
menghisap pada bunga atau buah yang masih dapat menyebabkan kerontokan. Karena
Heteroptera bukan hanya menghisap tetapi juga memasukkan racun ke dalam buah.
Heteroptera menyebabkan rugi lebih besar : titik – titik yang hitam, penyakit
sekunder, buah yang busuk atau gugur. Beberapa contoh : Dysdercus cingulatus
(kapas, kapok, dll.) Dasynus piperis (lada).Helopeltis antonii
(coklat).Riptortus linearis (polong Leguminosae). Leptocorixa acuta (padi :
butir menjadi hitam dan hampa)
B.
Penyakit
1.
Jamur
Kebanyakan
penyakit tanaman disebabkan oleh jamur atau cendawan (dalam bahasa latin
fungus). Jamur adalah suatu organisme yang tubuhnya terdiri atas bagian- bagian
yang bentuknya seperti benang, lebarnya satu sel, panjangnya tidak terbatas,
bercabang. Lingkungan yang paling cocok untuk peretumbuhan jamur ialah
temperatur antara 20o -30o C, keadaan lembab, makanan dengan pH 6. Dibawah 0o C
dan di atas 35 oC jamur tidak tumbuh lagi, tetapi tidak mati. Karena sel-sel
jamur tidak mengandung hijau daun (chlorophyl) makanan yang terbentuk
karbohidrat harus diambil dari organisme yang lain. Dan di bawah ini beberapa gejala
penyakit jamur pada tanaman
1.
Nekrosis adalah jaringan tanaman yang mati, keras, berwarna
hitam, tetapi dengan susunan sel dalam jaringan masih utuh. Becak-becak daun
biasanya mempunyai bentuk yang bulat dengan lingkaran kuning atau merah, yang
membatasi bagian tengah yang berwarna coklat. Jenis jamur yang menyebabkan
becak daun antara lain adalah Alternaria, Ascochyta, Cercospora
Helminthosporium, Mycosphaerella, Septoria. Kalau penyakit nekrosis menular
dengan cepat dan tanaman mengalami kerusakan besar atau mati, disebut blight
(lihat di bawah)
2.
Antraknose adalah becak-becak daun yang sedikit tenggelam dalam daun dan
mempunyai pinggir yang sedikit menonjol dari daun.Becak-becak yang nekrotis itu
memproduksikan conidiospora yang berlendir. Antraknose disebabkan oleh tiga
jenis jamur: Colletotrichum, Gloeosporium, dan Spaceloma.
3.
Busuk (Rot) Penyakit busuk terjadi kalau sel-sel jaringan tanaman mati dan
lepas satu dari yang lain, sehingga jaringan kehilangan kekuatannya, menjadi
lunak.
4.
Layu (wilt) Gejala layu mulai di
satu tempat yang tertentu, biasanya pada daun yang jauh dari akar, kemudian
meluas ke seluruh tanaman, bisa juga sebagian saja
5.
Blight Seringkali blight adalah nekrosis dengan atau tanpa busuk dan atau
layu sebagai penyakit sekunder. Penyakit tersebut mulai dengan becak-becak daun
yang seperti bekas terendam air; becak-becak tersebut membesar, sedangkan
dibalik daun tumbuh miselium (sporangio fora) yang putih.
6.
Kanker adalah penyakit tanaman berkayu. Penyakit kanker disebabkan oleh
jamur yang menyebabkan nekrosis pada floem dan cambium (dan akhirnya juga
sering xylem) maupun oleh reaksi tanaman terhadap nekrosis tersebut.
7.
Jamur upas (pink disease) menyerang pohon-pohon yang berkayu seperti kopi,
kina, karet, coklat, lamtoro, tephrosema, dan banyak lain. Jamur penyebab
adalah Corticium, salmonicolor, dalam stadium vegetatif Necator decretus.
8.
Kudis (scab) Gejala penyakit
kudis adalah tumbuhan gabus di bawah kulit daun dan buah, menonjol seperti
bisul atau jerawat, warnanya coklat atau kuning tua.Daun yang kena bisa kerdil
dan keriting.Buah sering ada celah, karena bagian yang keras tidak tumbuh
terus. Jamur yang menyebabkan kudis antara lain Venturia, Elsinoe fawcetti
(jeruk), Streptomyces scabies (kentang)
9.
Tepung (mildew) Penyakit tepung adalah penyakit khusus dari jamur.Daun
tanaman yang kena penyakit tersebut kelihatan seperti dihamburi oleh tepung.
Ada dua jenis penyakit tepung : tepung benar (powdery mildew) dan tepung palsu
10. Jamur karat (rust) Penyakit karat
adalah penyakit khusus dari jamur.Adalah lebih dari 4.000 jenis karat dan
kebanyakan tanaman pertanian dapat kena.Tetapi hampir semua jenis karat
mempunyai jumlah tanaman inang yang terbatas sekali dan ada spesialisasi
tinggi.
11. Jamur api (smut) Penyakit jamur api
adalah penyakit khusus jamur. Ciri khas dari jamur, yang terutama menyerang
tanaman Gramineae, adalah kumpulan teleutospora biasanya di dalam biji tanaman.
C.
Bakteri
Bakteri
adalah makhluk yang terdiri atas satu sel saja. Bentuk dari bakteri yang
menginfeksi tanaman adalah bulat panjang (bentuk batang). Suatu bakteri terdiri
atas protoplasma (cytoplasma dan semacam inti), yang dilapisi oleh lendir, yang
melindungi bakteri terhadap lingkungannya. Biasanya bakteri yang menginfeksi
tanaman mempunyai satu atau lebih ekor (flagella), yang dipakai untuk bergerak.
1.
Nomenklatur
Diantara bakteri hanya ada 5 genus yang menginfeksi tanaman yaitu :
a.
Pseudomonas
Pseudomonas berbentuk batang dengan satu atau beberapa
ekor pada ujungnya, dalam kultur (pembiakan) murni adalah pigment kuning
kehijauan, fluorescent, yang larut dalam air. Pseudomonas menyebabkan terutama
nekrosis dan blight, tetapi juga penyakit layu dan benjolan.
b.
Xanthomonas
Xanthomonas berbentuk batang, biasanya dengan satu
ekor. Dalam kultur murni adalah pigment kuning, yang tidak larut dalam air.
Xanthomonas menyebabkan nekrosis, blight dan juga penyakit layu.
c.
Erwinia
Erwinia berbentuk batang, biasanya dengan beberapa
ekor, tersebar pada seluruh permukaan sel. Erwinia menyebabkan nekrosis dan
blight, layu, benjolan, dan terutama terkenal sebagai penyebab busuk basah dan
busuk lunak.
d.
Agrobacterium
Agrobacterium berbentuk batang yang pendek, 1-4 ekor
tersebar pada seluruh permukaan sel. Dalam kultur murni ada banyak lendir,
berwarna putih susu yang berkilauan. Agrobacterium hidup dalam tanah, akar dan
batang tanaman dan menyebabkan bintil atau benjolan.
e.
Corynebacterium
Corynebacterium berbentuk batang, biasanya tidak ada
ekor (pada Corynebacterium flaccumfaciens, Corynebacterium poinsettiae dan
Corynebacterium tritici ada ekor). Dalam kultur murni ada butir-butir yang
berpigment kuning, jingga, merah muda kebiruan. Corynebacterium menyebabkan
terutama penyakit layu, tetapi juga busuk lunak kentang (Corynebacterium
sepedonicum) dan lain-lain.
2.
Gejala penyakit bakteri pada tanaman
Adapun gejala penyakitnya adalah sebagai berikut:
a.
Nekrosis
Seringkali nekrosis bakteri mulai sebagai tempat
berwarna hijau tua seperti bekas terendam air yang membesar dan menjadi coklat
atau hitam ketika jaringan mati.Kalau cuaca lembab nekrosis bisa menginfeksi
tulang daun sekitarnya, sehingga terbentuk garis-garis nekrosis.
1. Kalau cuaca lembab tempat nekrosis
mengeluarkan lendir yang merupakan lapisan tipis selama lembab dan kalau
menjadi kering dapat mengental membentuk butir-butir berwarna putih susu.
Lendir tersebut adalah bakteri yang dapat menyebarkan infeksi.
2. Bercak daun dapat dibatasi oleh
tulang-tulang daun, sehingga bentuknya menjadi bersudut-sudut. (bahasa Inggris
: angular leaf spot).
3. Bercak daun dilingkari oleh bagian kuning membentuk halo, akibat racun yang
dikeluarkan oleh bakteri.
4. Ada bercak daun kecil (1-2 mm) yang
berbentuk seperti jerawat, menonjol keluar dari daun atau polong dan bergabus,
kalau infeksi berat daun menguning. Penyakit bercak daun dan blight disebabkan
oleh Pseudomonas, Xanthomonas, dan Erwinia.
b.
Busuk
Bakteri dapat menyebabkan busuk basah dan busuk
kering, sering dengan banyak lendir.Penyebab utama dari busuk lunak adalah
Erwinia.Busuk juga disebabkan Pseudomonas dan Xanthomonas.
c.
Layu
Biasanya bakteri masuk lewat luka akar dan
memperbanyak diri dalam xylem dan dalam jaringan parenchym yang
disekitarnya.Penyakit layu disebabkan oleh Pseudomonas, Xanthomonas, Erwinia,
dan Corynebacterium.
d. Benjolan (bahasa Inggris : gall)
Benjolan adalah pertumbuhan abnormal yang disebabkan
oleh peningkatan jumlah sel tanaman secara cepat, dirangsang oleh
bakteri.Benjolan biasanya tumbuh pada batang leher akar dan akar.Paling
terkenal sebagai penyebab benjolan adalah Agrobacterium tumefaciena yang
menyerang lebih dari 100 jenis tanaman.Lain daripada Agrobacterium juga
Corynebacterium dan Erwinia menyebabkan benjolan.
D.
Virus
Virus
terdiri atas RNA (Ribo-nucleid-acid) yang dilapisi oleh protein. Bentuknya ada
tiga macam : tongkat, benang atau polyeder (kurang lebih bulat). Sistem memberi
nama kepada virus belum begitu teratur seperti pada jamur dan bakteri.
Virus
masuk ke dalam sel tanaman lewat luka kecil.Sesudah diperbanyak virus
disebarkan ke sel-sel sekitarnya.
1.
Kerugian dan gejala pada tanaman
a.
mengambil unsur-unsur dari sel tanaman, terutama zat nitrogen (virus
sendiri terdiri dari ± 16% N)
b.
memakai tenaga (energi) yang ada dalam sel untuk sintese virus dengan
demikian mengganggu aktivitas sel dalam proses pembentukan bahan sel tanaman.
c.
mengganggu chromosom yang mempunyai strukutur yang hampir sama dengan
virus.
2. Gejala-gejala
penyakit virus pada tanaman :
a)
perubahan warna
- chlorosis seluruh daun menguning
- titik-titik kuning
- chlorosis berbentuk cincin, biasanya dengan titik kuning dipusatnya
- chlorosis berbentuk garis pada tanaman monocotyledon
- mosaik : chlorosis dengan batas yang tidak jelas
- tulang daun menguning (bahasa Inggris : veinclearing)
- daun bunga menjadi hijau
- daun bunga warnanya pecah, warnanya menjadi bermacam-macam
- daun menjadi hijau tua
- daun menjadi hijau tua dekat dengan tulang-tulang
b)
nekrosis
- nekrosis lokal : bercak-bercak daun.
- nekrosis tulang daun
- nekrosis floem : karbohidrat tidak dapat diangkat lagi dan tertumpuk di dalam daun, sehingga daun menjadi keras dan berbunyi gemertak kalau digosok.
- nekrosis berbentuk cincin (bahasa Inggris : netrotic ring spot)
- nekrosis berbentuk garis (bahasa Inggris : netrotic streak)
- nekrosis pucuk (bahasa Inggris : top nekrosis) : kematian pucuk dan ranting
- salah bentuk
1. kerdil, daun keriting pinggir daun
menggulung ke atas atau ke bawah (penyakit krupuk).
2. helai daun sempit dan hilang,
sehingga hanya tinggal tulang daun saja
3. tumor
4. sapu setan ruas batang terlalu pendek
dan kuncup banyak yang tumbuh, menjadi batang-batang kecil tumbuh kompak.
5. roset : tunas batang sangat pendek,
semua cabang dan daun tumbuh pada ketinggian yang sama, dekat tanah.
6. pembentukan getah yang keluar dari
kulit pohon.
7. layu
8. daun gugur
9. buah kecil, bentuknya salah, kulitnya
kasar, rasanya kurang enak
8. Kecuali gejala-gejala yang disebutkan
diatas masih ada gejala-gejala yang lain, kadang-kadang sifatnya aneh sekali
walaupun tanaman mengalami rugi besar akibat serangan virus, jarang sekali
tanaman mati akibat serangan virus. Juga ada tanaman yang mengandung virus
tetapi tidak menunjukkan gejala apapun.Penyakit seperti ini disebut latent
(tersembunyi). Penyakit dapat ditularkan kepada tanaman yang lain.
E. Profil PT. Inhutani Persero I
PT
Inhutani I berdiri tahun 1973 (PP No 21 Tahun 1972), lanjutan dari PN Perhutani
Kalimantan Timur. Areal konsesi seluas 2,2 juta Ha dengan masa konsesi 20 tahun
(Periode Pertama) dari tahun 1973 sampai dengan 1993. Pada tahun 2006, PT
Inhutani I memperoleh perpanjangan prinsip masa konsesi periode kedua yang
berlaku hingga 2038.
PT. Eksploitasi & Industri Hutan (PT.INHUTANI I)
dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1972 guna melanjutkan
kegiatan PN Perhutani Kalimantan Timur untuk mengelola areal hutan di Propinsi
Kalimantan Timur.
Anggaran Dasar perusahaan dibuat dihadapan Notaris
Soeleman Ardjasasmita, SH dengan Akte nomor 5 tanggal 8 Desember 1973 dan telah
dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 30 Juli 1974 Nomor 62.
Seiring dengan perkembangan usaha Perseroan, Anggaran Dasar telah beberapa kali
dilakukan perubahan, dan terakhir diperbaharui berdasar Keputusan Pemegang
Saham Perusahaan (Persero) PT INHUTANI I di luar RUPS tentang Perubahan
Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT INHUTANI I Nomor :
KEP-08/S.MBU/2010 – KEP-01/D4.MBU/2010 dan ditetapkan dengan Akte Notaris Reni
Rohaini, SH, MBA Nomor : 23 tanggal 10 Maret 2010 seta telah dicatat dalam data
base Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
nomor : AHU-0029974.AH.01.09 Tahun 2010 tanggal 21 April 2010.
Bidang usaha pokok (core business) Perseroan adalah
pengelolaan hutan dan produksi hasil hutan dengan asset produksi berupa 8
(delapan) Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam (IUPHHK-HA)
seluas+ 616.532 hektar dan potensi produksi kayu bulat sebanyak +350.000 m3 per
tahun, 3 (tiga) Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman
(IUPHHK-HT) seluas+ 73.316 hektar, dan 3 (tiga) Industri Pengolahan Kayu dengan
produk utama woodworking yang mampu menghasilkan out put sebanyak +17.500 m3
per tahun.
Di samping mengelola asset produksi tersebut di atas,
Perseroan juga memiliki saham pada perusahaan patungan dengan bidang usaha
masing-masing : 2 (dua) perusahaan bidang industry plywood, 3 (tiga) perusahaan
bidang pengelolaan hutan alam, dan 15 (lima belas) perusahaan bidang HTI.
Dalam upaya meningkatkan kinerja usaha, Perseroan juga
melaksanakan optimalisasi asset yang dimiliki dengan melaksanakan kegiatan
penyadapan getah pinus dan Karet, serta melaksanakan usaha jasa wisata hutan.
Core Business Perseroan adalah Pengelolaan Hutan Alam dan Pembangunan Hutan
Tanaman serta Unit industri.
BAB III
METODE PRAKTEK
A.
Waktu dan Tempat
Pengamatan
ini dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Aprin 2016, pukul 09:00 sampai 13:30
WITA. dan di laksanakan sebagai
kunjungan lapangan di Hutan Industri PT. Inhutani Kamacatan Parangloe Kabupaten
Gowa, Sulawesi Selatan.
B.
Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan
pada pratikum kali ini ialah:
1. Kamera ((HP)
2. Alat tulis menulis
C. Metode Pelaksanaan
Alat yang digunakan adalah alat tulis
untuk mencatat hal-hal penting atau berbagai macam jenis hama maupun penyakit
yang ditemukan langsung pada tanaman dan membuat dokumentasi mengunakan kamera
(HP).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari hasil pengamatan di lapangan
didapatkan beberapa jenis hama ialah:
1. Jamur (fungus)
Penyakit ini juga sering disebut
kangker yang menyerang batang dari
dalam, pada tanaman berkayu. Penyakit kanker disebabkan oleh jamur yang
menyebabkan nekrosis pada floem dan cambium (dan akhirnya juga sering xylem)
|
Gambar 1.1 Jamur (fungus)
|
2. Ulat (Ordo lepidoptera)
Memakan daun Pulai (Alstonia scolaris)
|
Gambar 1.2 Ulat (Ordo lepidoptera)
|
3. Ulat (Ordo lepidoptera)
Memakan daun Pulai (Alstonia scolaris)
|
gambar 1.3 Ulat (Ordo lepidoptera)
|
4. Ulat (Ordo lepidoptera)
Ulat ini memakan daun Bunga tai
ayam (Lamtara amara)
|
gambar 1.4 Ulat (Ordo lepidoptera)
|
B. pembahasan
Dari
hasil pengamatan di Hutan Industri PT. Inhutani Persero I, jenis hama penyakit
yang banyak dijumpai adalah jenis (Ordo lepidoptera)
yaitu Ulat yang suka memakan daun-daun tanaman, selain itu ada juga beberapa
penyakit berupa jamur (fungus) yang
menggerogiti batang pohon hingga mengakibatkan kematian pada pohon.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan jenis hama penyakit di atas dapat disimpulkan bahwa jenis
penyakit dan hama yang terdapat di Hutan Industri PT. Inhutani ialah:
1.
Jenis hama (Ordo lepidoptera)
atau ulat yang suka memakan daun-daun tanaman,
2.
Penyakit jamur (fungus) yang
menggerogiti batang pohon hingga mengakibatkan kematian pada pohon.
B. Saran
Untuk mahasiswa, sebaiknya praktikan perlu peralatan yang disediakan oleh pihak
fakultas agar mahasiswa dapat optimal melakukan praktikum ini. Dan para praktikan
melakukan praktikum ini dengan teliti agar hasil yang diperoleh objektif.
Selain itu, praktikan harus melakukan semua praktikum sesuai dengan prosedur
yang ada, sehingga tidak terjadi kesalahan saat praktikum sehingga dapat
didapatkan hasil yang memuaskan. Kemudian jenis-jenis hama dan penyakit yang masih
belum dapat terindentifikasi semoga dapat terindentifikasi oleh praktikan lain
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, 2008. Hama
Tanaman Dan Teknik Pengendalian. Kanisius, Jogjakarta.
Hansamunahito, 2006. Hama
Tanaman Pangan Dan Perkebunan. Bumi
Aksara, Jakarta.
Lena, 2009. Pengantar
Perlindungan Tanaman.
Nonadita, 2007. Ordo-Ordo
Serangan. Pt. Bima Aksara, Jakarta.
Pracaya, 2007. Hama
Dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya, Jakarta.
Sastrohidayat, Ika Rahdjaton. 2011. “Fitopatulia” Ub Press: Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar