Minggu, 19 Juni 2016

LAPORAN MANAJEMEN HUTANAN



LAPORAN
 MANAJEMEN  HUTANAN

Disusun Oleh:
Kelompok I
Pije Irwansyah : 105950046714
Dimas Pertiwi : 105950047014
Amatul Widia               : 105950044114
Hendri                         : 105950046514
M. Jafar                       : 105950045314
Risna                           : 105950046414
ABD. Rahman             : 105950044614

JURUSAN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN 2016

KATA PENGANTAR
               Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat, karunia, dan  hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan  Laporan praktek lapangan  ini yang berjudul “Potensi Tegakan di PT. Inhutani I” dan kami juga tak pula kirimkan salam serta salawat kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul pembawa kebenaran dari semua aspek diantaranya ilmu pengetahuan.
               Kemudian, laporan ini dapat terselesaikan berkat kerja sama teman-teman kelompok I dengan  tujuan untuk lebih mengetahui tentang Potensi Tegakan lebih lanjut serta menyelesaikan salah satu tugas kuliah sebagai tanggung  jawab pelajar dan juga memperluas pengetahuan tentang sistematis penyusunan laporan.
               Demikian proses penyusunan lapora ini, namun perlu teman-teman ketahui bahwa kami sebagai penyusun menyadari betul kekurangan dalam penyusunan laporan ini, maka dari  itu kami sangat mengharapkan saran dari para pembaca sebagai langkah  baru untuk menuju  kedepan  yang  lebih baik.  Semoga laporan ini dapat memberikan mamfaat bagi kami khususnya serta para pembaca pada umumnya.



Makassar, 13 Mei 2016
Penyusun:





DAFTAR ISI
Teks                                                                                                         Halaman
Halaman Judul ..............................................................................................  i
Kata Pengantar ............................................................................................  ii
Daftar Isi ......................................................................................................  iii
Daftar Tabel .................................................................................................  iv
Daftar Gambar .............................................................................................  v
Daftar Lampiran ...........................................................................................  vi
BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang ....................................................................................  1
B.     Tujuan Dan Kegunaan .........................................................................  2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.     Pengertian Manajemen Hutan ..............................................................  3
B.     Profil PT. Inhutani I .............................................................................  6
BAB III METODE PRAKTEK
A.     Waktu Dan Tempat .............................................................................  8
B.     Alat Dan Bahan ...................................................................................  8
C.     Cara Kerja .........................................................................................  8
D.     Metode Analisi ....................................................................................  9


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.     Hasil ...................................................................................................  12
B.     Pembahasan ........................................................................................  17
BAB V PENUTUP
A.     Kesimpulan .........................................................................................  18
B.     Saran ..................................................................................................  18
Daftar Pustaka ................................................................................................  19
Lampiran ........................................................................................................  20













DFTAR TABEL

Tabel                                                                                                        Halaman
2.1 Data Tegakan Pohon .................................................................................  12
2.2 Data Mentah yang diolah ...........................................................................  20
2.3 data menta dari lapangan ...........................................................................  20


















DAFTAR GAMBAR
Gambar                                                                                                     Halaman
1.1 Abney Level .............................................................................................  9
1.2 Cara Pengambilan Tinggi Pohon ................................................................  10

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
               Salah satu sumberdaya alam yang sangat besar manfaatnya bagi kesejahteraan manusia adalah hutan. Hutan juga merupakan modal dasar pembangunan nasional. Sebagai modal dasar pembangunan nasional, maka hutan tersebut harus kita jaga kelestariannya agar kelak manfaat hutan ini tidak hanya kita nikmati sekarang, tetapi juga untuk generasi yang akan datang. Oleh sebab itu, sumber daya hutan ini perlu dikelola dengan baik  dan tepat agar manfaat dan hasilnya dapat diperoleh secara maksimal dan lestari.
               Manajemen hutan merupakan suatu pengertian luas dari pengetrapan/ aplikasi pengetahuan tentang kehutanan dan ilmu yang sejenis dalam mengelola hutan untuk kepentingan umat manusia. Tugas manajer dalam mengelola lahan ialah melaksanakan keinginan dari pemilik. Ia akan menggunakan pengetahuannya dalam membuat perencanaan manajemen dan memperhitungkan untuk mewujudkannya dalam suatu cara yang paling efektif dan efisien.
               Perencanaan yang tepat dan baik sangat diperlukan agar pelaksaan pengelolaan hutan dapat berjalan lancar, sesuai yang kita harapkan, yaitu berdasarkan prinsip-prinsip kelestarian, dimana hutan selalu ada, produksi selalu ada, dan kondisinya selalu baik. Diharapkan dengan adanya suatu perencanaan, maka hutan dapat diurus dan diusahakan dengan baik agar kelestarian hutan dapat terwujud.
               Hutan yang dipruntukan untuk tujuan produksi, khususnya produksi kayu, sejauh ini merupakan suatu hal yang paling utama dan ekstensif, dan pengelolaan ekonomis dari suatu hutan menimbulkan problema khusus yang harus dihadapi sebelum sampai pada suatu tahap untuk menghasilkan “working plan” (rencana kerja) pengelolaan hutan. Problem ini berkaitan dengan masalah perhitungan dan pengaturan hasil, yang dalam hal ini sering disebut Manajemen Hutan dalam arti yang sangat sempit.
B.     Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dan Kegunaan dalam praktikum ini sebagai berikut :
1.       Mengetahui jenis tanaman yang ada dikawasan hutan tersebut ?
2.       Mengetahui Volume pohon yang ada dikawasan hutan tersebut ?
3.       Mengetahui Etat luas dari hutan tersebut ?
4.       Mengetahui Etat volume dari hutan tersebut ?


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.     Pengertian Manajemen Hutan
               Manajemen dapat diartikan  sebagai seni, ilmu, dan proses untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan melalui kegiatan dengan orang lain. Manajemen Hutan, dalam pandangan luas, adalah integrasi faktor-faktor biologi, sosial, ekonomi, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pengelolaan hutan. Setiap sesuatu mempengaruhi sesuatu yang lain dalam pengelolaan hutan, oleh karena itu, seseorang harus mengetahui segala sesuatu untuk membuat keputusan. Hal ini mungkin benar, tetapi hanya pada tingkatan tertentu. Pandangan yang luas tersebut tidak diadopsi pada mata kuliah ini sebab kebutuhan pengetahuan tersebut tidak mungkin dicapai dan karena keputusan manajemen hutan tidak dibuat segera  saat ini, tetapi melalui proses yang panjang (Rahmawaty.2006)
               Perencanaan hutan adalah suatu upaya dalam bentuk rencana, dasar acuan dan pegangan bagi pelaksanaan berbagai kegiatan dalam rangka mencapai tujuan pengusahaan hutan yang bertolak dari kenyataan saat ini dan memperhitungkan pengaruh masalah dan kendala yang memungkinkan terjadi selama proses mencapai tujuan tersebut (Rahmawaty.2006)
               Zaitunah ( 2004) mengemukakan bahwa perencanaan merupakan tahapan penting dalam mewujudkan tujuan dari pengelolaan hutan lestari.  Perencanaan yang baik menjadikan pengelolaan hutan terarah dan terkendali, baik dalam awal pengelolaan hutan maupun kegiatan monitoring dan evaluasi kegiatan.
               Inventarisasi hutan untuk rencana pengelolaan (IHRP) adalah kegiatan inventarisasi pada tingkat unit atau sub-unit pengelolaan hutan seperti bagian hutan, hak pengusahaan hutan (HPH), hak pengusahaan hutan tanaman industri (HPHTI), areal rencana karya lima tahunan (RKL) dan lainnya. Kegiatan IHRP meliputi  kegiatan persiapan dan pelaksanaan, serta persiapan rencana kerja dan peta kerja Persiapan pelaksanaan IHRP meliputi penyiapan peta dasar (peta interpretasi sitra satelit bumi, peta tematik, peta tanah dan peta iklim), rescoring dan evaluasi areal, persiapan alat dan bahan (GPS, kompas, hagameter, clinometer, pita ukur, hypsometer, christenmeter, tabel konversi jarak lapang ke jarak datar, alat pembuat herbarium, alat tulis, alat hitung, kanera, alat camping dan obat-obatan), persiapan tenaga regu kerja, stratifikasi dan bagan penarikan contoh. Pelaksanaan IHRP di lapangan dimulai dengan pencarian titik awal, pembuatan unit contoh/jalur, pengumpulan data pohon maupun data penunjang, pengolahan data serta pembuatan laporan. Kegiatan  pencarian titik awal terdiri dari pembuatan unit contoh, pengumpulan data pohon, pencacahan jenis pohon, pengukuran diameter pohon, pengukuran tinggi pohon dan pencacahan/ pengukuran permudaan (Samsuri.2003).
               Kegiatan pengumpulan data penunjang terdiri dari data luas dan letak, topografi, bentang alam spesifik, geologi dan tanah, iklim, fungsi hutan, tipe hutan, flora dan fauna yang dilindungi, pengusahaan hutan serta penduduk, kelembagaan dan sarana-prasarana.  Kegiatan pengolahan data terdiri dari penyususnan daftar nama jenis pohon dan dominasi, perhitungan masa tegakan, perhitungan luas bidang dasar pohon dan perhitungan volume pohon. Laporan yang dibuat dalam pelaksanaan IHRP adalah laporan hasil evaluasi dan laporan hasil inventarisasi. Inventarisasi hasil hutan non-kayu (IHHNK) dilakukan untuk mengumpulkan data potensi dan penyebaran hasil-hasil hutan non kayu yang pada saat ini mempunyai nilai ekonomi tinggi, seperti rotan, bambu, sagu dan nipah.  IHHNK dikakukan pada areal yang berisi hasil-hasil hutan tersebut baik secara murni maupun bagian dari ekosistem hutan (Rahmawaty.2006).
               Perhitungan etat dalam sistem silvikultur TPTI untuk HPH perpanjangan sama dengan perhitungan etat dalam sistem silvikultur TPTI untuk SK HPH Addendum penambahan/pengurangan. Perhitungan etat dalam sistem silvikultur hutan payau (mangrove) HPH baru sama dengan perhitungan etat dalam sistem silvikultur TPTI untuk HPH baru (Rahmawaty.2006).
               Perhitungan etat dalam sistem silvikultur hutan payau (mangrove) untuk SK HPH Addendum penambahan/pengurangan sama dengan perhitungan etat dalam sistem silvikultur TPTI untuk SK HPH Addendum penambahan/pengurangan (Samsuri. 2003).








B.     Profil PT. Inhutani I
               PT Inhutani I berdiri tahun 1973 (PP No 21 Tahun 1972), lanjutan dari PN Perhutani Kalimantan Timur. Areal konsesi seluas 2,2 juta Ha dengan masa konsesi 20 tahun (Periode Pertama) dari tahun 1973 sampai dengan 1993. Pada tahun 2006, PT Inhutani I memperoleh perpanjangan prinsip masa konsesi periode kedua yang berlaku hingga 2038.
               PT. Eksploitasi & Industri Hutan (PT.INHUTANI I) dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1972 guna melanjutkan kegiatan PN Perhutani Kalimantan Timur untuk mengelola areal hutan di Propinsi Kalimantan Timur.
               Anggaran Dasar perusahaan dibuat dihadapan Notaris Soeleman Ardjasasmita, SH dengan Akte nomor 5 tanggal 8 Desember 1973 dan telah dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 30 Juli 1974 Nomor 62. Seiring dengan perkembangan usaha Perseroan, Anggaran Dasar telah beberapa kali dilakukan perubahan, dan terakhir diperbaharui berdasar Keputusan Pemegang Saham Perusahaan (Persero) PT INHUTANI I di luar RUPS tentang Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT INHUTANI I Nomor : KEP-08/S.MBU/2010 – KEP-01/D4.MBU/2010 dan ditetapkan dengan Akte Notaris Reni Rohaini, SH, MBA Nomor : 23 tanggal 10 Maret 2010 seta telah dicatat dalam data base Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor : AHU-0029974.AH.01.09 Tahun 2010 tanggal 21 April 2010.
               Bidang usaha pokok (core business) Perseroan adalah pengelolaan hutan dan produksi hasil hutan dengan asset produksi berupa 8 (delapan) Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam (IUPHHK-HA) seluas+ 616.532 hektar dan potensi produksi kayu bulat sebanyak +350.000 m3 per tahun, 3 (tiga) Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) seluas+ 73.316 hektar, dan 3 (tiga) Industri Pengolahan Kayu dengan produk utama woodworking yang mampu menghasilkan out put sebanyak +17.500 m3 per tahun.
               Di samping mengelola asset produksi tersebut di atas, Perseroan juga memiliki saham pada perusahaan patungan dengan bidang usaha masing-masing : 2 (dua) perusahaan bidang industry plywood, 3 (tiga) perusahaan bidang pengelolaan hutan alam, dan 15 (lima belas) perusahaan bidang HTI. Dalam upaya meningkatkan kinerja usaha, Perseroan juga melaksanakan optimalisasi asset yang dimiliki dengan melaksanakan kegiatan penyadapan getah pinus dan Karet, serta melaksanakan usaha jasa wisata hutan. Core Business Perseroan adalah Pengelolaan Hutan Alam dan Pembangunan Hutan Tanaman serta Unit industri.



BAB III
METODE PRAKTEK
A.     Waktu dan Tempat
               Pelaksanaan praktek Manajemen Hutan dilaksanakan pada hari Selasa, 12 April 2016, Pukul 08.30 - 13.30 WITA. Bertempat di PT. Inhutani, Kecamatan Parang Loe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
B.     Alat dan Bahan
Pada praktikum Manajemen Hutan alat yang digunakan adalah:
1.        Meteran roll 50 m
2.        Pita ukur
3.        Abney level
4.        Tally sheet
C.     Cara Kerja
Adapun cara yang digunakan di lapangan ialah sebagai berikut:
1.        Membuat plot dengan ukuran 20x20 m, sebanyak 3 plot.
2.        Menghitung jumlah jenis pohon yang ada dalam plot.
3.        Mengukur keliling dan tinggi pohon yang ada di dalam plot.
4.        Mencatat hasil pengukuran yang dilakukan dengan abney level





D.    Metode Analisis
Adapun metode praktek yang digunakan adalah sebagai berikut:
1.      Buat plot 20m x 20 m dengan menggunakan tali raffia dengan meteran
2.      Identifikasi pohon yang terdapat dalam plot tersebut
3.      Ukur keliling pohon pada ketinggian 1,5 meter dari pangkal pohon atau setinggi dada dengan mengunakan pita meter untuk mendapatkan nilai diameter
4.      Buat alat ukur tinggi pohon menggunakan penggaris, busur benang dan pemberat.
Dengan cara:
Gambar 1.1 Abney Level
 
Buatlah abney level dengan cara sebagai berikut:
a.       Busur yang akan kita gunakan dibuat seperti gambar di atas, agar disaat kita membidik puncak objek, kita dapat mengetahui ketinggian objek tersebut (dalam derajat)
b.      Bandul dibuat dari benda yang berat, agar tidak muda bergoyang-goyang. Tapi juga jangan terlalu keberatan, karena nanti talinya bisa putus.
c.       Pada sudut 90 derajat diikatkan mistar yang tegak lurus untuk tempat membidik objek.
d.      Cara menggunakanya adalah dengan membidik puncak suatu objek melalui mistar, maka dengan sendirinya tali akan menunjukan sudut ketinggian objek.
5.      Ukur jarak pengamat dan tinggi pengamat
6.      Ukur tinggi bebas cabang menggunakan alat yang telah dibuat sebelumnya
7.      Catat data keliling pohon, derajat tinggi total, derajat TBC dan tinggi pengamat pada tabel yang telah disiapkan
Gambar 1.2 Cara pengambilan tinggi pohon
 
1.      Cara mengukur tinggi pohon
Tinggi pohon (D) dapat kita hitung dengan rumus trigonometri sederhana.
D = B x Tan A + C
Dengan:
D            : Tinggi pohon
B            : Jarak pohon terhadap pengamat
Tan         : Tangen
A            : Sudut puncak objek terhadap pengamat
C            : Tinggi pengamat

2.      Cara menghitung Diameter pohon
Diameter = keliling/π
3.      Cara menghitung volume
Volume = ¼ π d2 .t. f
Dimana :
π = 3,14
t = tinggi pohon
f = faktor koreksi = 0,8















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.     Hasil
               Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan dilapangan, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 2.1 Data Tegakan Pohon
Petak
Jenis
Diameter
LBDS
T.Tot
Volume
I
Jati 1
20,06
0,0314
20,72
0,5204

Akasia 1
42,99
0,1450
29,36
3,43708
Jumlah




3,93748
II
Jati 1
35,35
0,0980
17,28
1,354752

Jati 2
35,03
0,0963
25,22
1,9429488

Jati 3
30,89
0,0745
10,68
0,636528

Akasia 1
21,33
0,0354
20,71
0,5865072

Akasia 2
20,7
0,0335
17,15
0,45962

Jati 4
20,51
0,0318
15,88
0,4039872
Jumlah




5,3843452
III
Akasia 1
21,65
0,0367
17,52
0,5143872

Jati 1
21,01
0,0346
25,48
0,7052864

Akasia 2
21,33
0,0356
15,65
0,445712

Jati 2
22,29
0,0389
12,78
0,3977136

Jati 3
23,88
0,0447
12,03
0,4301928
Jumlah




2,493292
 Total




11,835172



Cara Kerja
1.      Menentukan volume tegakan yang ada di PT. Inhutani I Gowa
V = LBDS x h x fk
a.       Plot 1
Jati I Dik: LBDS         = 0,0314
                       H         = 20,72
                       Fk        = 0,8
                             Dit:  LBDS x h x fk
                       = 0,0314 x 20,72 x 0,8
                       = 0,5204
Akasia 1 Dik:  LBDS  = 0,1450
                                       H          = 29,36
                                       Fk        = 0,8
                             Dit:  LBDS x h x fk
                       = 0,1450 x 29,36 x 0,8
                       = 3,43708
Volume total plot I = Volume jati 1 + volume akasia 1
= 0,5204 + 3,43708 = 3,95748
b.      Plot II
Jati 1 Dik: LBDS         = 0,0980
                       H          = 17,28
                       Fk        = 0,8
                             Dit:  LBDS x h x fk
                       = 0,0980 x 17,28 x 0,8
                       = 1,354752
Jati 2 Dik:  LBDS        = 0,0963
                                       H      = 25,22
                                       Fk     = 0,8
                             Dit:  LBDS x h x fk
                       = 0,0963 x 25,22 x 0,8
                       = 1,9429488
Jati 3 Dik: LBDS         = 0,0745
                       H         = 10,68
                       Fk        = 0,8
                             Dit:  LBDS x h x fk
                       = 0,0745 x 10,68
                       = 0,636528
Akasia 1 Dik:  LBDS  = 0,0354
                                       H          = 20,71
                                       Fk         = 0,8
                             Dit:  LBDS x h x fk
                       = 0,0354 x 20,71 x 0,8
                       = 0,5865072
Akasia 2 Dik: LBDS   = 0,0335
                       H          = 17,15
                       Fk        = 0,8
                             Dit:  LBDS x h x fk
                       = 0,0335 x 17,15 x 0,8
                       = 0,45962
Jati 4 Dik:  LBDS        = 0,0318
                                       H      = 15,88
                                       Fk     = 0,8
                             Dit:  LBDS x h x fk
                       = 0,018 x 15,88 x 0,8
                       = 0,4039872
Volume total plot II = Volume jati 1 + volume jati 2 + volume jati 3 + volume akasia 1 + volume akasia 2 + volume jati 3
= 1,354752 + 1,9429488 + 0,636528 + 0,5865072 + 0,45962 + 0,4039872
= 5,3843852



c.       Plot III
Akasia 1 Dik: LBDS   = 0,0367
                       H          = 17,52
                       Fk        = 0,8
                             Dit:  LBDS x h x fk
                       = 0,0367 x 17,52  x 0,8
                       = 0,5143072
Jati 1 Dik:  LBDS         = 0,0346
                                       H       = 25,48
                                       Fk     = 0,8
                             Dit:  LBDS x h x fk
                       = 0,0346 x 25,48 x 0,8
                       = 0,7052864
Akasia 2 Dik: LBDS   = 0,0356
                       H          = 15,65
                       Fk        = 0,8
                             Dit:  LBDS x h x fk
                       = 0,0356 x 15,65 x 0,8
                       = 0,445712
Jati 2 Dik:  LBDS        = 0,0389
                                       H       = 12,78
                                       Fk     = 0,8
                             Dit:  LBDS x h x fk
                       = 0,0389 x 12,78 x 0,8
                       = 0,3977136
Jati 3 Dik: LBDS         = 0,0447
                       H         = 12,03
                       Fk        = 0,8
                             Dit:  LBDS x h x fk
                       = 0,0447 x 12,03 x 0,8
                       = 0,4301928
Volume total plot III = volume akasia 1 + volume jati 1 + volume akasia 2 + volume jati 2 + volume jati 3
= 0,5143872 + 0,7052864 + 0,445712 + 0,3977136 + 0,4301928
= 2,493292
Jadi total volume/m3 yang dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Rumus =
            =   
            =
            =  =  = 98,62597667
            = 98,62597667 x 73,316 (ha)
            = 7230,862106
2.      Etat luas dari volume tegakan di PT. Inhutani I Gowa
Etat luas =
Dik: Luas epektif hutan = 73,316 ha
         Rotasi/daur                = 10 tahun
Dit: Etat luas ?
L =   7,3316 ha
3.      Etat volume HTI dari tegakan pohon di PT. Inhutani I Gowa:
Etat volume =
                     =  = 723,0862106







B.     Pembahasan
            Berdasarkan hasil pengamatan di kawasan Huta Industri PT. Inhutani I Gowa didapatkan volume dari tiap-tiap plot yaitu:
1.      Plot I  terdiri dari dua jenis  yaitu, jenis Jati dengan volume 0,5204 m3 dan  jenis Akasia dengan voleme 3,43708 m3. Dan  total volume dari  kedua jenis = 3,95748 m3.
2.      Plot II terdiri dari dua jenis yaitu  Jati 1 dengan volume 1,354752 m3, jati 2 dengan volume 1,9429488, jati 3 dengan volume 0,636528 m3 dan jati 4 dengan volume 0,4039872 m3. Sedangkan jenis Akasia 1 dengan volume 0,5865072 m3 dan akasia 2 dengan volume 0,45962  m3. Dan jumlah total volume dari kedua jenis 5,3843452 m3.
3.      Plot III terdiri dari dua jenis yaitu, jenis Akasia 1 dengan volume 0,51438772 m3, akasia 2 dengan volume 0,445712  dan jenis Jati 1 dengan volume 0,7052864 m3, jati 2 denganvolume 0,3977136 m3, dan jati 3 dengan volume 0,4301928 m3. Dan jumlah total volume kedua jenis 2,493292 m3.
4.      Jumlah total dari ketiga plot adalah 11,8351172 m3.
5.      Etat luas dari volume tegakan adalah 7,3316 ha/thn
6.      Etat volume HTI dari tegakan pohon di PT Inhutani I Gowa ialah 723,0862106 m3.




BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.     Kesimpulan
            Berdasar hasil pengamatan dan hasil perhitungan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Jenis tanaman yang tumbuh disekitaran lokasi praktikum adalah sebagian besar tumbuh pohon Jati dan sebagiannya pohon Akasia, dan tanaman hasil non kayu.
2.      Plot I memiliki volume tegakan 3,95748  m3.
3.      Plot II memiliki volume tegakan 5,384352 m3.
4.      Plot III memiliki volume tegakan 2,493292 m3.
5.      Jumlah total volume tegakan adalah 11,8351172 m3.
6.      Etat luas dari volume tegakan adalah 7,3316 ha/thn
7.      Etat volume HTI dari tegakan pohon di PT Inhutani I Gowa ialah 723,0862106 m3.
B.     Saran
            Untuk mahasiswa, sebaiknya praktikan perlu peralatan yang disediakan oleh pihak fakultas agar mahasiswa dapat optimal melakukan praktikum ini.
Untuk Pembimbing, sebaiknya pembimbing praktikum dapat membimbing para praktikan tidak hanya dalam asistensi namun dilapangan juga.


DAFTAR PUSTAKA
Rahmawaty.2006. Perencanaan Pengelolaan Hutan di Indonesia. USU Repository. Medan.
Samsuri.  2003.  Panduan Praktek Umum Kehutanan 2003.  Program Ilmu Kehutanan USU. Medan.
Zaitunah, A.,  2004.  Perencanaan Pengelolaan Hutan dalam Panduan Praktik Umum Kehutanan (PUK) 2004.  Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian USU. Medan.















LAMPIRAN
Tabel 2.2 Data Menta yang diolah
Petak
Jenis
Keliling (cm)
Diameter
T.Tot
(m)
JP
(m)
TP
(m)
I
Jati
63
20,06
20,72
16
1,68

Akasia
135
42,99
29,36
16
1,68
 II
Jati
111
35,35
17,28
9
1,68

Jati
110
35,03
25,22
11
1,68

Jati
97
30,89
10,68
9
1,68

Akasia
67
21,33
20,71
11
1,68

Akasia
67
20,7
17,15
13
1,68

Jati
65
20,51
15,88
10
1,68
III
Akasia
64
21,65
17,52
12
1,68

Jati
68
21,01
25,48
20
1,68

Akasia
66
21,33
15,65
11
1,68

Jati
67
22,29
12,78
10
1,68

Jati
70
23,88
12.03
9
1,68




Tabel 2.3 Data Menta Dari Lapangan
Petak
Jenis
Keliling (cm)
T.Toto
JP
(m)
TP
(m)
I
Jati
63
50
16
1,68

Akasia
135
60
16
1,68
 II
Jati
111
60
9
1,68

Jati
110
65
11
1,68

Jati
97
45
9
1,68

Akasia
67
60
11
1,68

Akasia
67
50
13
1,68

Jati
65
55
10
1,68
III
Akasia
64
53
12
1,68

Jati
68
50
20
1,68

Akasia
66
52
11
1,68

Jati
67
48
10
1,68

Jati
70
49
9
1,68

Tidak ada komentar:

Posting Komentar