Minggu, 19 Juni 2016

LAPORAN PENGAMANAN DAN PERLINDUNGAN HUTANAN

LAPORAN
 PENGAMANAN DAN PERLINDUNGAN HUTANAN


                                        Disusun Oleh:
Nama         : Pije Irwansyah
NIM            : 105950046714
Kelas         : IV. A


JURUSAN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN 2016



HALAMAN PENGESAHAN
Judul Laporan               : Pengamatan Hama Penyakit di Hutan Industri PT.                                              Inhutani, Kacamatan Parangloe Kabupaten Gowa,                                                Sulawesi Selatan.
Nama Mahasiswa         : Pije Irwanssyah
Stanbuk                        : 105950046714
Jurusan                         : Manajemen Hutan
Fakultas                       : Pertanian
Laporan peraktek ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan mengikuti Mata Kulya Pengamanan dan Perlindungan Hutan
Disetujui oleh:




(Hasanuddin Mollo, S. Hut, M. Hut)
Dosen Pengampuh



Tanggal pengesahan :                    2016           


KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur dengan segenap kerendahan hati dan ketulusan jiwa, kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang senantiasa melimpahkan rahmat karunia dan hidayah-Nya, sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan judul “Laporan Pengamatan Hama Penyakit
 Serta salam tak lupa tercurah kapada Rasul kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan kepada kita dengan agama rahmatan lil „alamin agama islam.
Selesainya penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan serta dukungan dari semua pihak baik moril ataupun materil sehingga laporan ini dapat terselesai dengan baik. Dan semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua terlebih – lebih bagi kelompok kami yang mengerjakan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan.
                                                                                     




Makassar,  26 April 2016
                                                                                                                                                                                                                                                                                            Penyusun:





DAFTAR ISI
Teks                                                                                                        Halaman
Halaman Judul ..........................................................................................  i
Halaman Pengesahan .............................................................................  ii
Kata Pengantar .........................................................................................  iii
Daftar Isi ......................................................................................................  iv
Daftar Gambar ...........................................................................................  v
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang ..............................................................................  1
B.   Tujuan dan Kegunaan Praktek Lapangan .............................  2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.   Hama ................................................................................................  3
B.   Penyakit ..........................................................................................  7
C.   Bakteri .............................................................................................  9
D.   Virus .................................................................................................  12
E.   Profil PT. Inhutani Pesero I ........................................................  14
BAB III    METODE PELAKSANAAN
A.   Waktu Dan Tempat .......................................................................  16
B.   Alat Dan Bahan .............................................................................  16
C.   Metode Pelaksanaan ...................................................................  16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.   Hasil .................................................................................................  17
B.   . Pembahasan ................................................................................  18
BAB V PENUTUP
A.   Kesimpulan ....................................................................................  20
B.   Saran ...............................................................................................  20
Daftar Pustaka ...........................................................................................  21




DAFTAR GAMBAR
Gambar Teks                                                                                        Halaman
1.1          Jamur (Fungus) .........................................................................  17
1.2           Ulat (Ordo lepidoptera)............................................................. 17
1.3           Ulat (Ordo lepidoptera) ............................................................  18
1.4           Ulat (Ordo lepidoptera)............................................................. 18

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
            Gangguan hama dan penyakit pada tanaman merupakan salah satu kendala yang cukup rumit dalam usaha pertanian. Keberadaan hama dan penyakit merupakan factor yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan pembentukan hasil. Serangannya pada tanaman dapat datang secara mendadak dan dapat bersifat eksplosif (meluas) sehingga dalam waktu yang relative singkat seringkali dapat mematikan seluruh tanaman dan menggagalkan panen.
            Pemberantasan hama dan penyakit secara total tidak mungkin dapat dilakukan karena perkembangannya yang sangat cepat dan sulit dikontrol. Namun dengan pengamatan yang baik di lapangan sejak awal penanaman sampai penen, serangan hama dan penyakit dapat Hama adalah binatang yang dianggap dapat mengganggu atau merusak tanaman dengan memakan bagian tanaman yang disukainya. Misalnya : Serangga (insekta), cacing (nematode), binatang menyusui, dan lain-lain. Penyakit yang menyerang tanaman bukan disebabkan oleh binatang, melainkan oleh makhluk mikrokospis, misalnya bakteri, virus, cendawan (jamur), dan lain-lain.
            Pada pengendalian hama dan penyakit secra biologi, kimiawi, mekanis, dan varietas tahan dapat dilakukan secara terpadu, yaitu memadukan cara biologis, kimiawi, mekanis, dan varietas tahan seacar berimbang. Pengendalian secara terpadu ini dikenal dengan naman Pengendalian Hama Terpadu (PHT).
            Pengendalian Hama Terpadu sangat baik dilakukan karena dapat memberikan dampak positif, baik pengendalian hama dan pathogen maupun terhadap lingkungan. Pengendalian hama dan penyakit secara kimiawi memeang lebih efektif dibandingkan dengan pengendalian secar biologis, mekanis, serta varietas tahan. Tetapi ternyata menimbulkan residu efek terhadap lingkungan, yakni pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan akibat penggunaan bahan kimia tersebut dapat berdampak terhadap unsure-unsur biologis, yaitu musnahnya organism lain yang bukan sasaran, misalnya hewan-hewan predator, hewan-hewan yang dapat membantu penyerbukan.
B.   Tujuan dan Kegunaan Praktek Lapangan
            Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis hama apa saja yang terdapat di Hutan Industri PT. Inhutani Persero Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kegunaan praktikum adalah sebagai bahan informasi dan merupakan bahan perbandingan antara materi kuliah dan praktikum yang dilakukan di lapangan, sekaligus lebih menambah wawasan dan pengetahuan mahasisiwa.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.   Hama
1.    Serangga
            Diantara binatang yang merupakan hama tanaman, para serangga (insek) memainkan yang paling penting. Sampai sekarang sudah tercatat lebih dari 30.000 jenis sebagai hama tanaman. Jumlah serangga yang tidak merugikan tanaman masih puluhan kali lebih banyak, diantaranya ada yang membantu manusia sebagai musuh (predator) serangga perusak tanaman, dalam proses pembuahan, sebagai penghancur sampah dan kotoran dsb.
a.    Klasifikasi serangga
            Serangga termasuk phylum Arthropoda, kelas Insecta (Hexapoda).Dalam kelas insecta ada 29 ordo. Dibawah ini hanya dibicarakan ordo yang penting sebagai hama tanaman. Dalam setiap ordo ada sejumlah famili, dalam setiap famili ada sejumlah genus, dalam tiap genus ada species. Tiap serangga mempunyai nama Latin yang terdiri atas dua kata, yang pertama nama genus, yang kedua menentukan species. Kalau dalam satu species ada anggota yang berbeda sifatnya (seperti tanaman yang diserang, resistensi terhadap obat dsb) disebut biotipe.
1.    Ordo Coleoptera (kumbang)
2.    Ordo Lepidoptera (ulat, kupu-kupu, ngengat)
3.    Ordo Diptera (lalat)
4.    Ordo Orthoptera (belalang, jangkrik, anjing tanah)
5.    Ordo Hemiptera
6.    Ordo Thysanoptera (trips)
7.     Ordo Isoptera (rayap)
8.    Ordo Hymenoptera (semut; juga masuk dalam ordo ini : lebah dan tabuhan)
9.    Ordo Acarina (tungau, mite)
b.    Gejala – gejala hama pada tanaman
Adapun beberapa gejala-gejala yang diakibatkan oleh hama antara lain:
1.    Serangga yang menggigit tanaman dari luar. Serangga yang menggigit dari luar adalah terutama :
a.      Akar
          Kalau akar dirusak oleh serangga pertumbuhan tanaman kurang subur, bisa layu, kekurangan unsur, chlorosis.Kerusakannya jelas kelihatan kalau akar digali.Kalau akar rusak sekali tanaman bisa mati.Contoh : larva dari kumbang Tenebrionidae dan Melolonthinae (uret), rayap, anjing tanah.
b.      Batang
          Jangkrik, ulat Agrotis dan lain-lain memotong batang tanaman sedikit di atas permukaan tanah, sehingga seluruh tanaman hancur, walaupun yang dimakan hanya sedikit. Stek yang baru ditanam sering di makan rayap. Kebanyakan serangga yang makan daun juga makan batang yang masih hijau.
c.      Daun
          Daun tanaman dimakan oleh belalang, yang kebanyakan makan daun macam – macam. Banyak ulat dari Lepidoptera makan daun, tetapi tiap jenis mempunyai tanaman inang sendiri – sendiri. Kumbang hanya ada beberapa famili yang makan daun terutama Chrysomelidae,
d.      Bunga dan buah
Ada beberapa jenis kumbang (terutama dari sub famili Cetoniinae dan Melolonthinae) yang makan atau merusak bunga atau buah.Kerugian biasanya tidak besar.Buah mengalami lebih banyak kerusakan dari pihak penggerek, yang kami sebutkan di bawah ini.
2.    Serangga yang menggigit tanaman dari dalam. (penggerek, bahasa Inggris: borer) Serangga yang menggerek di dalam tanaman termasuk ordo sebagai berikut :
Coleoptera          : larva; dalam kayu dan biji juga imago.
Lepidoptera        : larva (ulat)
Diptera                : larva (berenga); sebenarnya larva lalat tidak mrnggigit, karena tidak mempunyai gigi, tetapi cara menyerang dan merusakkan tanaman adalah banyak bersamaan dengan larva Lepidoptera dan Coleoptera yang menggerek.
a.      Akar
          Biasanya serangga yang menggerek akar adalah penggerek batang yang turun sampai akar.Tanaman mulai layu, chlorosis, tumbuh kurang subur dan kayu xylem rusak bisa mati.
b.      Batang
          Penggerek batang menyebabkan bahwa transport dalam batang atau ranting terputus, sehingga bagian tanaman di atas tempat yang terserang tidak mendapat makanan dan air lagi, maka mati. Sedangkan bagian di bawah tempat yang kena masih hijau dan hidup.Kalau batang pokok kena penggerek seluruh tanaman bisa mati.
c.      Daun
          Yang hidup dalam daun hanya larva saja, selama beberapa waktu, atau sampai berkepompong.Larva hidup di bawah epidermis dan makan bagian hijau dari daun sambil berjalan, sehingga bekasnya kelihatan sebagai semacam pita yang berwarna putih perak, mirip dengan lendir dari siput.
d.      Buah
          Larva dari Lepidoptera, coleoptera dan lalat yang menggerek dalam buah berasal dari telur yang diletakkan di dalam buah atau pada kulitnaya.Juga ada yang lewat bunga.Langsung sesudah menetas mulai makan daging buah merusak bagian buah dan mengundang penyakit sekunder, sehingga buah mulai busuk.


e.      Pascapanen
          Biji yang disimpan dalam gudang seringkali diserang oleh serangga, terutama dari ordo Coleoptera dan larva dari ordo Lepidoptera. Infeksi bisa mulai ketika tanaman masih di lapangan (serangga ikut terbawa dengan hasil panen masuk gudang) atau baru mulai di gudang
3.    Serangga yang menghisap
a.      Akar
          Tidak ada banyak serangga yang menghisap akar. Rugi yang disebabkan biasanya juga tidak begitu besar. Andaikata serangga berjumlah banyak, tanaman bisa layu karena kekurangan air. Contoh dari kutu daun: Dysmicoccus brevipes (padi, tebu, kacang) Contoh dari Heteroptera: Stibaropus melginus (tebu)
Daun dan batang
1.      Kutu daun menyebabkan daun menjadi keriting, sedangkan embun madu menarik semut dan jamur jelaga, sehingga daun menjadi hitam.Kutu daun ada banyak jenis yang berfungsi sebagai vektor untuk virus.
2.      Trips mempunyai bentuk tubuh yang tidak begitu pendek.Daun menjadi seperti berkilap akibat udara dibawah epidermis itu.Sesudah beberapa hari tempat tersebut menjadi coklat karena jaringan mati.Kalau serangga agak besar pinggir daun bergulung.Daun – daun ini dihamburi dengan titik – titik hitam, yang merupakan kotoran dari trips. Juga ada trips yang merangsang tanaman untuk membentuk puru.
3.      Tungau menyebabkan daun tanaman menjadi kuning dan cokelat, warnanya menjadi “dof” , ada gejala nekrosis dan kemudian gugur.
4.      Sikadellida Hama wereng, kalau hebat, menyebabkan tanaman padi kering, layu dan mati (bahasa Inggris: hopper burn). Pada tanaman kacang – kacangan daun muda bergulung, menjadi kuning dan mati pada daun – daun ada titik – titik putih (bekas luka stilet) dan pertumbuhan tanaman terlambat.
5.      Heteroptera menyebabkan tanaman menjadi kuning, karena kekurangan air, pertumbuhannya menjadi kurang subur dan tanaman muda atau ranting yang muda dapat mati.
b.    Buah
          Kutu, trips, tungau dan Heteroptera mengisap pada buah.Pada umumnya tiga ordo yang disebutkan pertama tidak menyebabkan akibat luka parah, walaupun nilai ekonomis dari buah bisa turun.Kutu yang menghisap pada bunga atau buah yang masih dapat menyebabkan kerontokan. Karena Heteroptera bukan hanya menghisap tetapi juga memasukkan racun ke dalam buah. Heteroptera menyebabkan rugi lebih besar : titik – titik yang hitam, penyakit sekunder, buah yang busuk atau gugur. Beberapa contoh : Dysdercus cingulatus (kapas, kapok, dll.) Dasynus piperis (lada).Helopeltis antonii (coklat).Riptortus linearis (polong Leguminosae). Leptocorixa acuta (padi : butir menjadi hitam dan hampa)
B.   Penyakit
1.    Jamur
                 Kebanyakan penyakit tanaman disebabkan oleh jamur atau cendawan (dalam bahasa latin fungus). Jamur adalah suatu organisme yang tubuhnya terdiri atas bagian- bagian yang bentuknya seperti benang, lebarnya satu sel, panjangnya tidak terbatas, bercabang. Lingkungan yang paling cocok untuk peretumbuhan jamur ialah temperatur antara 20o -30o C, keadaan lembab, makanan dengan pH 6. Dibawah 0o C dan di atas 35 oC jamur tidak tumbuh lagi, tetapi tidak mati. Karena sel-sel jamur tidak mengandung hijau daun (chlorophyl) makanan yang terbentuk karbohidrat harus diambil dari organisme yang lain. Dan di bawah ini beberapa gejala penyakit jamur pada tanaman
1.    Nekrosis adalah jaringan tanaman yang mati, keras, berwarna hitam, tetapi dengan susunan sel dalam jaringan masih utuh. Becak-becak daun biasanya mempunyai bentuk yang bulat dengan lingkaran kuning atau merah, yang membatasi bagian tengah yang berwarna coklat. Jenis jamur yang menyebabkan becak daun antara lain adalah Alternaria, Ascochyta, Cercospora Helminthosporium, Mycosphaerella, Septoria. Kalau penyakit nekrosis menular dengan cepat dan tanaman mengalami kerusakan besar atau mati, disebut blight (lihat di bawah)
2.    Antraknose adalah becak-becak daun yang sedikit tenggelam dalam daun dan mempunyai pinggir yang sedikit menonjol dari daun.Becak-becak yang nekrotis itu memproduksikan conidiospora yang berlendir. Antraknose disebabkan oleh tiga jenis jamur: Colletotrichum, Gloeosporium, dan Spaceloma.
3.    Busuk (Rot) Penyakit busuk terjadi kalau sel-sel jaringan tanaman mati dan lepas satu dari yang lain, sehingga jaringan kehilangan kekuatannya, menjadi lunak.
4.    Layu (wilt) Gejala layu mulai di satu tempat yang tertentu, biasanya pada daun yang jauh dari akar, kemudian meluas ke seluruh tanaman, bisa juga sebagian saja
5.    Blight Seringkali blight adalah nekrosis dengan atau tanpa busuk dan atau layu sebagai penyakit sekunder. Penyakit tersebut mulai dengan becak-becak daun yang seperti bekas terendam air; becak-becak tersebut membesar, sedangkan dibalik daun tumbuh miselium (sporangio fora) yang putih.
6.    Kanker adalah penyakit tanaman berkayu. Penyakit kanker disebabkan oleh jamur yang menyebabkan nekrosis pada floem dan cambium (dan akhirnya juga sering xylem) maupun oleh reaksi tanaman terhadap nekrosis tersebut.
7.    Jamur upas (pink disease) menyerang pohon-pohon yang berkayu seperti kopi, kina, karet, coklat, lamtoro, tephrosema, dan banyak lain. Jamur penyebab adalah Corticium, salmonicolor, dalam stadium vegetatif Necator decretus.
8.    Kudis (scab) Gejala penyakit kudis adalah tumbuhan gabus di bawah kulit daun dan buah, menonjol seperti bisul atau jerawat, warnanya coklat atau kuning tua.Daun yang kena bisa kerdil dan keriting.Buah sering ada celah, karena bagian yang keras tidak tumbuh terus. Jamur yang menyebabkan kudis antara lain Venturia, Elsinoe fawcetti (jeruk), Streptomyces scabies (kentang)
9.    Tepung (mildew) Penyakit tepung adalah penyakit khusus dari jamur.Daun tanaman yang kena penyakit tersebut kelihatan seperti dihamburi oleh tepung. Ada dua jenis penyakit tepung : tepung benar (powdery mildew) dan tepung palsu
10. Jamur karat (rust) Penyakit karat adalah penyakit khusus dari jamur.Adalah lebih dari 4.000 jenis karat dan kebanyakan tanaman pertanian dapat kena.Tetapi hampir semua jenis karat mempunyai jumlah tanaman inang yang terbatas sekali dan ada spesialisasi tinggi.
11. Jamur api (smut) Penyakit jamur api adalah penyakit khusus jamur. Ciri khas dari jamur, yang terutama menyerang tanaman Gramineae, adalah kumpulan teleutospora biasanya di dalam biji tanaman.
C.   Bakteri
            Bakteri adalah makhluk yang terdiri atas satu sel saja. Bentuk dari bakteri yang menginfeksi tanaman adalah bulat panjang (bentuk batang). Suatu bakteri terdiri atas protoplasma (cytoplasma dan semacam inti), yang dilapisi oleh lendir, yang melindungi bakteri terhadap lingkungannya. Biasanya bakteri yang menginfeksi tanaman mempunyai satu atau lebih ekor (flagella), yang dipakai untuk bergerak.
1.    Nomenklatur
Diantara bakteri hanya ada 5 genus yang menginfeksi tanaman yaitu :
a.    Pseudomonas
Pseudomonas berbentuk batang dengan satu atau beberapa ekor pada ujungnya, dalam kultur (pembiakan) murni adalah pigment kuning kehijauan, fluorescent, yang larut dalam air. Pseudomonas menyebabkan terutama nekrosis dan blight, tetapi juga penyakit layu dan benjolan.
b.    Xanthomonas
Xanthomonas berbentuk batang, biasanya dengan satu ekor. Dalam kultur murni adalah pigment kuning, yang tidak larut dalam air. Xanthomonas menyebabkan nekrosis, blight dan juga penyakit layu.
c.    Erwinia
Erwinia berbentuk batang, biasanya dengan beberapa ekor, tersebar pada seluruh permukaan sel. Erwinia menyebabkan nekrosis dan blight, layu, benjolan, dan terutama terkenal sebagai penyebab busuk basah dan busuk lunak.
d.    Agrobacterium
Agrobacterium berbentuk batang yang pendek, 1-4 ekor tersebar pada seluruh permukaan sel. Dalam kultur murni ada banyak lendir, berwarna putih susu yang berkilauan. Agrobacterium hidup dalam tanah, akar dan batang tanaman dan menyebabkan bintil atau benjolan.
e.    Corynebacterium
Corynebacterium berbentuk batang, biasanya tidak ada ekor (pada Corynebacterium flaccumfaciens, Corynebacterium poinsettiae dan Corynebacterium tritici ada ekor). Dalam kultur murni ada butir-butir yang berpigment kuning, jingga, merah muda kebiruan. Corynebacterium menyebabkan terutama penyakit layu, tetapi juga busuk lunak kentang (Corynebacterium sepedonicum) dan lain-lain.
2.    Gejala penyakit bakteri pada tanaman
Adapun gejala penyakitnya adalah sebagai berikut:
a.    Nekrosis
Seringkali nekrosis bakteri mulai sebagai tempat berwarna hijau tua seperti bekas terendam air yang membesar dan menjadi coklat atau hitam ketika jaringan mati.Kalau cuaca lembab nekrosis bisa menginfeksi tulang daun sekitarnya, sehingga terbentuk garis-garis nekrosis.
1.    Kalau cuaca lembab tempat nekrosis mengeluarkan lendir yang merupakan lapisan tipis selama lembab dan kalau menjadi kering dapat mengental membentuk butir-butir berwarna putih susu. Lendir tersebut adalah bakteri yang dapat menyebarkan infeksi.
2.    Bercak daun dapat dibatasi oleh tulang-tulang daun, sehingga bentuknya menjadi bersudut-sudut. (bahasa Inggris : angular leaf spot).
3.     Bercak daun dilingkari oleh bagian kuning membentuk halo, akibat racun yang dikeluarkan oleh bakteri.
4.    Ada bercak daun kecil (1-2 mm) yang berbentuk seperti jerawat, menonjol keluar dari daun atau polong dan bergabus, kalau infeksi berat daun menguning. Penyakit bercak daun dan blight disebabkan oleh Pseudomonas, Xanthomonas, dan Erwinia.
b.    Busuk
Bakteri dapat menyebabkan busuk basah dan busuk kering, sering dengan banyak lendir.Penyebab utama dari busuk lunak adalah Erwinia.Busuk juga disebabkan Pseudomonas dan Xanthomonas.
c.    Layu
Biasanya bakteri masuk lewat luka akar dan memperbanyak diri dalam xylem dan dalam jaringan parenchym yang disekitarnya.Penyakit layu disebabkan oleh Pseudomonas, Xanthomonas, Erwinia, dan Corynebacterium.
d.    Benjolan (bahasa Inggris : gall)
Benjolan adalah pertumbuhan abnormal yang disebabkan oleh peningkatan jumlah sel tanaman secara cepat, dirangsang oleh bakteri.Benjolan biasanya tumbuh pada batang leher akar dan akar.Paling terkenal sebagai penyebab benjolan adalah Agrobacterium tumefaciena yang menyerang lebih dari 100 jenis tanaman.Lain daripada Agrobacterium juga Corynebacterium dan Erwinia menyebabkan benjolan.


D.   Virus
            Virus terdiri atas RNA (Ribo-nucleid-acid) yang dilapisi oleh protein. Bentuknya ada tiga macam : tongkat, benang atau polyeder (kurang lebih bulat). Sistem memberi nama kepada virus belum begitu teratur seperti pada jamur dan bakteri.
            Virus masuk ke dalam sel tanaman lewat luka kecil.Sesudah diperbanyak virus disebarkan ke sel-sel sekitarnya.
1.    Kerugian dan gejala pada tanaman
a.    mengambil unsur-unsur dari sel tanaman, terutama zat nitrogen (virus sendiri terdiri dari ± 16% N)
b.    memakai tenaga (energi) yang ada dalam sel untuk sintese virus dengan demikian mengganggu aktivitas sel dalam proses pembentukan bahan sel tanaman.
c.    mengganggu chromosom yang mempunyai strukutur yang hampir sama dengan virus.
2. Gejala-gejala penyakit virus pada tanaman :
a)    perubahan warna
  1. chlorosis seluruh daun menguning
  2. titik-titik kuning
  3. chlorosis berbentuk cincin, biasanya dengan titik kuning dipusatnya
  4. chlorosis berbentuk garis pada tanaman monocotyledon
  5. mosaik : chlorosis dengan batas yang tidak jelas
  6. tulang daun menguning (bahasa Inggris : veinclearing)
  7. daun bunga menjadi hijau
  8. daun bunga warnanya pecah, warnanya menjadi bermacam-macam
  9. daun menjadi hijau tua
  10. daun menjadi hijau tua dekat dengan tulang-tulang
b)    nekrosis
  1. nekrosis lokal : bercak-bercak daun.
  2. nekrosis tulang daun
  3. nekrosis floem : karbohidrat tidak dapat diangkat lagi dan tertumpuk di dalam daun, sehingga daun menjadi keras dan berbunyi gemertak kalau digosok.
  4. nekrosis berbentuk cincin (bahasa Inggris : netrotic ring spot)
  5. nekrosis berbentuk garis (bahasa Inggris : netrotic streak)
  6. nekrosis pucuk (bahasa Inggris : top nekrosis) : kematian pucuk dan ranting
  7. salah bentuk
1.      kerdil, daun keriting pinggir daun menggulung ke atas atau ke bawah (penyakit krupuk).
2.      helai daun sempit dan hilang, sehingga hanya tinggal tulang daun saja
3.      tumor
4.      sapu setan ruas batang terlalu pendek dan kuncup banyak yang tumbuh, menjadi batang-batang kecil tumbuh kompak.
5.      roset : tunas batang sangat pendek, semua cabang dan daun tumbuh pada ketinggian yang sama, dekat tanah.
6.      pembentukan getah yang keluar dari kulit pohon.
7.      layu
8.      daun gugur
9.      buah kecil, bentuknya salah, kulitnya kasar, rasanya kurang enak
8.      Kecuali gejala-gejala yang disebutkan diatas masih ada gejala-gejala yang lain, kadang-kadang sifatnya aneh sekali walaupun tanaman mengalami rugi besar akibat serangan virus, jarang sekali tanaman mati akibat serangan virus. Juga ada tanaman yang mengandung virus tetapi tidak menunjukkan gejala apapun.Penyakit seperti ini disebut latent (tersembunyi). Penyakit dapat ditularkan kepada tanaman yang lain.


E.   Profil PT. Inhutani Persero I
            PT Inhutani I berdiri tahun 1973 (PP No 21 Tahun 1972), lanjutan dari PN Perhutani Kalimantan Timur. Areal konsesi seluas 2,2 juta Ha dengan masa konsesi 20 tahun (Periode Pertama) dari tahun 1973 sampai dengan 1993. Pada tahun 2006, PT Inhutani I memperoleh perpanjangan prinsip masa konsesi periode kedua yang berlaku hingga 2038.
            PT. Eksploitasi & Industri Hutan (PT.INHUTANI I) dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1972 guna melanjutkan kegiatan PN Perhutani Kalimantan Timur untuk mengelola areal hutan di Propinsi Kalimantan Timur.
            Anggaran Dasar perusahaan dibuat dihadapan Notaris Soeleman Ardjasasmita, SH dengan Akte nomor 5 tanggal 8 Desember 1973 dan telah dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 30 Juli 1974 Nomor 62. Seiring dengan perkembangan usaha Perseroan, Anggaran Dasar telah beberapa kali dilakukan perubahan, dan terakhir diperbaharui berdasar Keputusan Pemegang Saham Perusahaan (Persero) PT INHUTANI I di luar RUPS tentang Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT INHUTANI I Nomor : KEP-08/S.MBU/2010 – KEP-01/D4.MBU/2010 dan ditetapkan dengan Akte Notaris Reni Rohaini, SH, MBA Nomor : 23 tanggal 10 Maret 2010 seta telah dicatat dalam data base Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor : AHU-0029974.AH.01.09 Tahun 2010 tanggal 21 April 2010.
            Bidang usaha pokok (core business) Perseroan adalah pengelolaan hutan dan produksi hasil hutan dengan asset produksi berupa 8 (delapan) Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam (IUPHHK-HA) seluas+ 616.532 hektar dan potensi produksi kayu bulat sebanyak +350.000 m3 per tahun, 3 (tiga) Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) seluas+ 73.316 hektar, dan 3 (tiga) Industri Pengolahan Kayu dengan produk utama woodworking yang mampu menghasilkan out put sebanyak +17.500 m3 per tahun.
            Di samping mengelola asset produksi tersebut di atas, Perseroan juga memiliki saham pada perusahaan patungan dengan bidang usaha masing-masing : 2 (dua) perusahaan bidang industry plywood, 3 (tiga) perusahaan bidang pengelolaan hutan alam, dan 15 (lima belas) perusahaan bidang HTI.
            Dalam upaya meningkatkan kinerja usaha, Perseroan juga melaksanakan optimalisasi asset yang dimiliki dengan melaksanakan kegiatan penyadapan getah pinus dan Karet, serta melaksanakan usaha jasa wisata hutan. Core Business Perseroan adalah Pengelolaan Hutan Alam dan Pembangunan Hutan Tanaman serta Unit industri.



















BAB III
METODE PRAKTEK
A.   Waktu dan Tempat
            Pengamatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Aprin 2016, pukul 09:00 sampai 13:30 WITA.  dan di laksanakan sebagai kunjungan lapangan di Hutan Industri PT. Inhutani Kamacatan Parangloe Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
B.   Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada pratikum kali ini ialah:
1.    Kamera ((HP)
2.    Alat tulis menulis
C.   Metode Pelaksanaan
            Alat yang digunakan adalah alat tulis untuk mencatat hal-hal penting atau berbagai macam jenis hama maupun penyakit yang ditemukan langsung pada tanaman dan membuat dokumentasi mengunakan kamera (HP).














BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.   Hasil
Dari hasil pengamatan di lapangan didapatkan beberapa jenis hama ialah:
1.    Jamur (fungus)
Penyakit ini juga sering disebut kangker yang  menyerang batang dari dalam, pada tanaman berkayu. Penyakit kanker disebabkan oleh jamur yang menyebabkan nekrosis pada floem dan cambium (dan akhirnya juga sering xylem)
Gambar 1.1 Jamur (fungus)
2.    Ulat (Ordo lepidoptera)
Memakan daun Pulai (Alstonia scolaris)
Gambar 1.2 Ulat (Ordo lepidoptera)
3.    Ulat (Ordo lepidoptera)
Memakan daun Pulai (Alstonia scolaris)
gambar 1.3 Ulat (Ordo lepidoptera)
4.    Ulat (Ordo lepidoptera)
Ulat ini memakan daun Bunga tai ayam (Lamtara amara)
gambar 1.4 Ulat (Ordo lepidoptera)




B.   pembahasan
            Dari hasil pengamatan di Hutan Industri PT. Inhutani Persero I, jenis hama penyakit yang banyak dijumpai adalah jenis (Ordo lepidoptera) yaitu Ulat yang suka memakan daun-daun tanaman, selain itu ada juga beberapa penyakit berupa jamur (fungus) yang menggerogiti batang pohon hingga mengakibatkan kematian pada pohon.

























BAB V
PENUTUP
A.   Kesimpulan
            Dari hasil pengamatan jenis hama penyakit di atas dapat disimpulkan bahwa jenis penyakit dan hama yang terdapat di Hutan Industri PT. Inhutani ialah:
1.    Jenis hama (Ordo lepidoptera) atau ulat yang suka memakan daun-daun tanaman,
2.    Penyakit jamur (fungus) yang menggerogiti batang pohon hingga mengakibatkan kematian pada pohon.
B.   Saran
            Untuk mahasiswa, sebaiknya praktikan perlu peralatan yang disediakan oleh pihak fakultas agar mahasiswa dapat optimal melakukan praktikum ini. Dan para praktikan melakukan praktikum ini dengan teliti agar hasil yang diperoleh objektif. Selain itu, praktikan harus melakukan semua praktikum sesuai dengan prosedur yang ada, sehingga tidak terjadi kesalahan saat praktikum sehingga dapat didapatkan hasil yang memuaskan. Kemudian  jenis-jenis hama dan penyakit yang masih belum dapat terindentifikasi semoga dapat terindentifikasi oleh praktikan lain kedepannya.










DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, 2008. Hama Tanaman Dan Teknik Pengendalian. Kanisius,          Jogjakarta.
Hansamunahito, 2006. Hama Tanaman Pangan Dan Perkebunan.    Bumi Aksara, Jakarta.
Lena, 2009. Pengantar Perlindungan Tanaman.
Nonadita, 2007. Ordo-Ordo Serangan. Pt. Bima Aksara, Jakarta.
Pracaya, 2007. Hama Dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya,   Jakarta.
Sastrohidayat, Ika Rahdjaton. 2011. “Fitopatulia” Ub Press: Malang.

LAPORAN
 PENGAMANAN DAN PERLINDUNGAN HUTANAN


                                        Disusun Oleh:
Nama         : Pije Irwansyah
NIM            : 105950046714
Kelas         : IV. A


JURUSAN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN 2016



HALAMAN PENGESAHAN
Judul Laporan               : Pengamatan Hama Penyakit di Hutan Industri PT.                                              Inhutani, Kacamatan Parangloe Kabupaten Gowa,                                                Sulawesi Selatan.
Nama Mahasiswa         : Pije Irwanssyah
Stanbuk                        : 105950046714
Jurusan                         : Manajemen Hutan
Fakultas                       : Pertanian
Laporan peraktek ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan mengikuti Mata Kulya Pengamanan dan Perlindungan Hutan
Disetujui oleh:




(Hasanuddin Mollo, S. Hut, M. Hut)
Dosen Pengampuh



Tanggal pengesahan :                    2016           


KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur dengan segenap kerendahan hati dan ketulusan jiwa, kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang senantiasa melimpahkan rahmat karunia dan hidayah-Nya, sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan judul “Laporan Pengamatan Hama Penyakit
 Serta salam tak lupa tercurah kapada Rasul kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan kepada kita dengan agama rahmatan lil „alamin agama islam.
Selesainya penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan serta dukungan dari semua pihak baik moril ataupun materil sehingga laporan ini dapat terselesai dengan baik. Dan semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua terlebih – lebih bagi kelompok kami yang mengerjakan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan.
                                                                                     




Makassar,  26 April 2016
                                                                                                                                                                                                                                                                                            Penyusun:





DAFTAR ISI
Teks                                                                                                        Halaman
Halaman Judul ..........................................................................................  i
Halaman Pengesahan .............................................................................  ii
Kata Pengantar .........................................................................................  iii
Daftar Isi ......................................................................................................  iv
Daftar Gambar ...........................................................................................  v
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang ..............................................................................  1
B.   Tujuan dan Kegunaan Praktek Lapangan .............................  2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.   Hama ................................................................................................  3
B.   Penyakit ..........................................................................................  7
C.   Bakteri .............................................................................................  9
D.   Virus .................................................................................................  12
E.   Profil PT. Inhutani Pesero I ........................................................  14
BAB III    METODE PELAKSANAAN
A.   Waktu Dan Tempat .......................................................................  16
B.   Alat Dan Bahan .............................................................................  16
C.   Metode Pelaksanaan ...................................................................  16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.   Hasil .................................................................................................  17
B.   . Pembahasan ................................................................................  18
BAB V PENUTUP
A.   Kesimpulan ....................................................................................  20
B.   Saran ...............................................................................................  20
Daftar Pustaka ...........................................................................................  21




DAFTAR GAMBAR
Gambar Teks                                                                                        Halaman
1.1          Jamur (Fungus) .........................................................................  17
1.2           Ulat (Ordo lepidoptera)............................................................. 17
1.3           Ulat (Ordo lepidoptera) ............................................................  18
1.4           Ulat (Ordo lepidoptera)............................................................. 18

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
            Gangguan hama dan penyakit pada tanaman merupakan salah satu kendala yang cukup rumit dalam usaha pertanian. Keberadaan hama dan penyakit merupakan factor yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan pembentukan hasil. Serangannya pada tanaman dapat datang secara mendadak dan dapat bersifat eksplosif (meluas) sehingga dalam waktu yang relative singkat seringkali dapat mematikan seluruh tanaman dan menggagalkan panen.
            Pemberantasan hama dan penyakit secara total tidak mungkin dapat dilakukan karena perkembangannya yang sangat cepat dan sulit dikontrol. Namun dengan pengamatan yang baik di lapangan sejak awal penanaman sampai penen, serangan hama dan penyakit dapat Hama adalah binatang yang dianggap dapat mengganggu atau merusak tanaman dengan memakan bagian tanaman yang disukainya. Misalnya : Serangga (insekta), cacing (nematode), binatang menyusui, dan lain-lain. Penyakit yang menyerang tanaman bukan disebabkan oleh binatang, melainkan oleh makhluk mikrokospis, misalnya bakteri, virus, cendawan (jamur), dan lain-lain.
            Pada pengendalian hama dan penyakit secra biologi, kimiawi, mekanis, dan varietas tahan dapat dilakukan secara terpadu, yaitu memadukan cara biologis, kimiawi, mekanis, dan varietas tahan seacar berimbang. Pengendalian secara terpadu ini dikenal dengan naman Pengendalian Hama Terpadu (PHT).
            Pengendalian Hama Terpadu sangat baik dilakukan karena dapat memberikan dampak positif, baik pengendalian hama dan pathogen maupun terhadap lingkungan. Pengendalian hama dan penyakit secara kimiawi memeang lebih efektif dibandingkan dengan pengendalian secar biologis, mekanis, serta varietas tahan. Tetapi ternyata menimbulkan residu efek terhadap lingkungan, yakni pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan akibat penggunaan bahan kimia tersebut dapat berdampak terhadap unsure-unsur biologis, yaitu musnahnya organism lain yang bukan sasaran, misalnya hewan-hewan predator, hewan-hewan yang dapat membantu penyerbukan.
B.   Tujuan dan Kegunaan Praktek Lapangan
            Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis hama apa saja yang terdapat di Hutan Industri PT. Inhutani Persero Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kegunaan praktikum adalah sebagai bahan informasi dan merupakan bahan perbandingan antara materi kuliah dan praktikum yang dilakukan di lapangan, sekaligus lebih menambah wawasan dan pengetahuan mahasisiwa.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.   Hama
1.    Serangga
            Diantara binatang yang merupakan hama tanaman, para serangga (insek) memainkan yang paling penting. Sampai sekarang sudah tercatat lebih dari 30.000 jenis sebagai hama tanaman. Jumlah serangga yang tidak merugikan tanaman masih puluhan kali lebih banyak, diantaranya ada yang membantu manusia sebagai musuh (predator) serangga perusak tanaman, dalam proses pembuahan, sebagai penghancur sampah dan kotoran dsb.
a.    Klasifikasi serangga
            Serangga termasuk phylum Arthropoda, kelas Insecta (Hexapoda).Dalam kelas insecta ada 29 ordo. Dibawah ini hanya dibicarakan ordo yang penting sebagai hama tanaman. Dalam setiap ordo ada sejumlah famili, dalam setiap famili ada sejumlah genus, dalam tiap genus ada species. Tiap serangga mempunyai nama Latin yang terdiri atas dua kata, yang pertama nama genus, yang kedua menentukan species. Kalau dalam satu species ada anggota yang berbeda sifatnya (seperti tanaman yang diserang, resistensi terhadap obat dsb) disebut biotipe.
1.    Ordo Coleoptera (kumbang)
2.    Ordo Lepidoptera (ulat, kupu-kupu, ngengat)
3.    Ordo Diptera (lalat)
4.    Ordo Orthoptera (belalang, jangkrik, anjing tanah)
5.    Ordo Hemiptera
6.    Ordo Thysanoptera (trips)
7.     Ordo Isoptera (rayap)
8.    Ordo Hymenoptera (semut; juga masuk dalam ordo ini : lebah dan tabuhan)
9.    Ordo Acarina (tungau, mite)
b.    Gejala – gejala hama pada tanaman
Adapun beberapa gejala-gejala yang diakibatkan oleh hama antara lain:
1.    Serangga yang menggigit tanaman dari luar. Serangga yang menggigit dari luar adalah terutama :
a.      Akar
          Kalau akar dirusak oleh serangga pertumbuhan tanaman kurang subur, bisa layu, kekurangan unsur, chlorosis.Kerusakannya jelas kelihatan kalau akar digali.Kalau akar rusak sekali tanaman bisa mati.Contoh : larva dari kumbang Tenebrionidae dan Melolonthinae (uret), rayap, anjing tanah.
b.      Batang
          Jangkrik, ulat Agrotis dan lain-lain memotong batang tanaman sedikit di atas permukaan tanah, sehingga seluruh tanaman hancur, walaupun yang dimakan hanya sedikit. Stek yang baru ditanam sering di makan rayap. Kebanyakan serangga yang makan daun juga makan batang yang masih hijau.
c.      Daun
          Daun tanaman dimakan oleh belalang, yang kebanyakan makan daun macam – macam. Banyak ulat dari Lepidoptera makan daun, tetapi tiap jenis mempunyai tanaman inang sendiri – sendiri. Kumbang hanya ada beberapa famili yang makan daun terutama Chrysomelidae,
d.      Bunga dan buah
Ada beberapa jenis kumbang (terutama dari sub famili Cetoniinae dan Melolonthinae) yang makan atau merusak bunga atau buah.Kerugian biasanya tidak besar.Buah mengalami lebih banyak kerusakan dari pihak penggerek, yang kami sebutkan di bawah ini.
2.    Serangga yang menggigit tanaman dari dalam. (penggerek, bahasa Inggris: borer) Serangga yang menggerek di dalam tanaman termasuk ordo sebagai berikut :
Coleoptera          : larva; dalam kayu dan biji juga imago.
Lepidoptera        : larva (ulat)
Diptera                : larva (berenga); sebenarnya larva lalat tidak mrnggigit, karena tidak mempunyai gigi, tetapi cara menyerang dan merusakkan tanaman adalah banyak bersamaan dengan larva Lepidoptera dan Coleoptera yang menggerek.
a.      Akar
          Biasanya serangga yang menggerek akar adalah penggerek batang yang turun sampai akar.Tanaman mulai layu, chlorosis, tumbuh kurang subur dan kayu xylem rusak bisa mati.
b.      Batang
          Penggerek batang menyebabkan bahwa transport dalam batang atau ranting terputus, sehingga bagian tanaman di atas tempat yang terserang tidak mendapat makanan dan air lagi, maka mati. Sedangkan bagian di bawah tempat yang kena masih hijau dan hidup.Kalau batang pokok kena penggerek seluruh tanaman bisa mati.
c.      Daun
          Yang hidup dalam daun hanya larva saja, selama beberapa waktu, atau sampai berkepompong.Larva hidup di bawah epidermis dan makan bagian hijau dari daun sambil berjalan, sehingga bekasnya kelihatan sebagai semacam pita yang berwarna putih perak, mirip dengan lendir dari siput.
d.      Buah
          Larva dari Lepidoptera, coleoptera dan lalat yang menggerek dalam buah berasal dari telur yang diletakkan di dalam buah atau pada kulitnaya.Juga ada yang lewat bunga.Langsung sesudah menetas mulai makan daging buah merusak bagian buah dan mengundang penyakit sekunder, sehingga buah mulai busuk.


e.      Pascapanen
          Biji yang disimpan dalam gudang seringkali diserang oleh serangga, terutama dari ordo Coleoptera dan larva dari ordo Lepidoptera. Infeksi bisa mulai ketika tanaman masih di lapangan (serangga ikut terbawa dengan hasil panen masuk gudang) atau baru mulai di gudang
3.    Serangga yang menghisap
a.      Akar
          Tidak ada banyak serangga yang menghisap akar. Rugi yang disebabkan biasanya juga tidak begitu besar. Andaikata serangga berjumlah banyak, tanaman bisa layu karena kekurangan air. Contoh dari kutu daun: Dysmicoccus brevipes (padi, tebu, kacang) Contoh dari Heteroptera: Stibaropus melginus (tebu)
Daun dan batang
1.      Kutu daun menyebabkan daun menjadi keriting, sedangkan embun madu menarik semut dan jamur jelaga, sehingga daun menjadi hitam.Kutu daun ada banyak jenis yang berfungsi sebagai vektor untuk virus.
2.      Trips mempunyai bentuk tubuh yang tidak begitu pendek.Daun menjadi seperti berkilap akibat udara dibawah epidermis itu.Sesudah beberapa hari tempat tersebut menjadi coklat karena jaringan mati.Kalau serangga agak besar pinggir daun bergulung.Daun – daun ini dihamburi dengan titik – titik hitam, yang merupakan kotoran dari trips. Juga ada trips yang merangsang tanaman untuk membentuk puru.
3.      Tungau menyebabkan daun tanaman menjadi kuning dan cokelat, warnanya menjadi “dof” , ada gejala nekrosis dan kemudian gugur.
4.      Sikadellida Hama wereng, kalau hebat, menyebabkan tanaman padi kering, layu dan mati (bahasa Inggris: hopper burn). Pada tanaman kacang – kacangan daun muda bergulung, menjadi kuning dan mati pada daun – daun ada titik – titik putih (bekas luka stilet) dan pertumbuhan tanaman terlambat.
5.      Heteroptera menyebabkan tanaman menjadi kuning, karena kekurangan air, pertumbuhannya menjadi kurang subur dan tanaman muda atau ranting yang muda dapat mati.
b.    Buah
          Kutu, trips, tungau dan Heteroptera mengisap pada buah.Pada umumnya tiga ordo yang disebutkan pertama tidak menyebabkan akibat luka parah, walaupun nilai ekonomis dari buah bisa turun.Kutu yang menghisap pada bunga atau buah yang masih dapat menyebabkan kerontokan. Karena Heteroptera bukan hanya menghisap tetapi juga memasukkan racun ke dalam buah. Heteroptera menyebabkan rugi lebih besar : titik – titik yang hitam, penyakit sekunder, buah yang busuk atau gugur. Beberapa contoh : Dysdercus cingulatus (kapas, kapok, dll.) Dasynus piperis (lada).Helopeltis antonii (coklat).Riptortus linearis (polong Leguminosae). Leptocorixa acuta (padi : butir menjadi hitam dan hampa)
B.   Penyakit
1.    Jamur
                 Kebanyakan penyakit tanaman disebabkan oleh jamur atau cendawan (dalam bahasa latin fungus). Jamur adalah suatu organisme yang tubuhnya terdiri atas bagian- bagian yang bentuknya seperti benang, lebarnya satu sel, panjangnya tidak terbatas, bercabang. Lingkungan yang paling cocok untuk peretumbuhan jamur ialah temperatur antara 20o -30o C, keadaan lembab, makanan dengan pH 6. Dibawah 0o C dan di atas 35 oC jamur tidak tumbuh lagi, tetapi tidak mati. Karena sel-sel jamur tidak mengandung hijau daun (chlorophyl) makanan yang terbentuk karbohidrat harus diambil dari organisme yang lain. Dan di bawah ini beberapa gejala penyakit jamur pada tanaman
1.    Nekrosis adalah jaringan tanaman yang mati, keras, berwarna hitam, tetapi dengan susunan sel dalam jaringan masih utuh. Becak-becak daun biasanya mempunyai bentuk yang bulat dengan lingkaran kuning atau merah, yang membatasi bagian tengah yang berwarna coklat. Jenis jamur yang menyebabkan becak daun antara lain adalah Alternaria, Ascochyta, Cercospora Helminthosporium, Mycosphaerella, Septoria. Kalau penyakit nekrosis menular dengan cepat dan tanaman mengalami kerusakan besar atau mati, disebut blight (lihat di bawah)
2.    Antraknose adalah becak-becak daun yang sedikit tenggelam dalam daun dan mempunyai pinggir yang sedikit menonjol dari daun.Becak-becak yang nekrotis itu memproduksikan conidiospora yang berlendir. Antraknose disebabkan oleh tiga jenis jamur: Colletotrichum, Gloeosporium, dan Spaceloma.
3.    Busuk (Rot) Penyakit busuk terjadi kalau sel-sel jaringan tanaman mati dan lepas satu dari yang lain, sehingga jaringan kehilangan kekuatannya, menjadi lunak.
4.    Layu (wilt) Gejala layu mulai di satu tempat yang tertentu, biasanya pada daun yang jauh dari akar, kemudian meluas ke seluruh tanaman, bisa juga sebagian saja
5.    Blight Seringkali blight adalah nekrosis dengan atau tanpa busuk dan atau layu sebagai penyakit sekunder. Penyakit tersebut mulai dengan becak-becak daun yang seperti bekas terendam air; becak-becak tersebut membesar, sedangkan dibalik daun tumbuh miselium (sporangio fora) yang putih.
6.    Kanker adalah penyakit tanaman berkayu. Penyakit kanker disebabkan oleh jamur yang menyebabkan nekrosis pada floem dan cambium (dan akhirnya juga sering xylem) maupun oleh reaksi tanaman terhadap nekrosis tersebut.
7.    Jamur upas (pink disease) menyerang pohon-pohon yang berkayu seperti kopi, kina, karet, coklat, lamtoro, tephrosema, dan banyak lain. Jamur penyebab adalah Corticium, salmonicolor, dalam stadium vegetatif Necator decretus.
8.    Kudis (scab) Gejala penyakit kudis adalah tumbuhan gabus di bawah kulit daun dan buah, menonjol seperti bisul atau jerawat, warnanya coklat atau kuning tua.Daun yang kena bisa kerdil dan keriting.Buah sering ada celah, karena bagian yang keras tidak tumbuh terus. Jamur yang menyebabkan kudis antara lain Venturia, Elsinoe fawcetti (jeruk), Streptomyces scabies (kentang)
9.    Tepung (mildew) Penyakit tepung adalah penyakit khusus dari jamur.Daun tanaman yang kena penyakit tersebut kelihatan seperti dihamburi oleh tepung. Ada dua jenis penyakit tepung : tepung benar (powdery mildew) dan tepung palsu
10. Jamur karat (rust) Penyakit karat adalah penyakit khusus dari jamur.Adalah lebih dari 4.000 jenis karat dan kebanyakan tanaman pertanian dapat kena.Tetapi hampir semua jenis karat mempunyai jumlah tanaman inang yang terbatas sekali dan ada spesialisasi tinggi.
11. Jamur api (smut) Penyakit jamur api adalah penyakit khusus jamur. Ciri khas dari jamur, yang terutama menyerang tanaman Gramineae, adalah kumpulan teleutospora biasanya di dalam biji tanaman.
C.   Bakteri
            Bakteri adalah makhluk yang terdiri atas satu sel saja. Bentuk dari bakteri yang menginfeksi tanaman adalah bulat panjang (bentuk batang). Suatu bakteri terdiri atas protoplasma (cytoplasma dan semacam inti), yang dilapisi oleh lendir, yang melindungi bakteri terhadap lingkungannya. Biasanya bakteri yang menginfeksi tanaman mempunyai satu atau lebih ekor (flagella), yang dipakai untuk bergerak.
1.    Nomenklatur
Diantara bakteri hanya ada 5 genus yang menginfeksi tanaman yaitu :
a.    Pseudomonas
Pseudomonas berbentuk batang dengan satu atau beberapa ekor pada ujungnya, dalam kultur (pembiakan) murni adalah pigment kuning kehijauan, fluorescent, yang larut dalam air. Pseudomonas menyebabkan terutama nekrosis dan blight, tetapi juga penyakit layu dan benjolan.
b.    Xanthomonas
Xanthomonas berbentuk batang, biasanya dengan satu ekor. Dalam kultur murni adalah pigment kuning, yang tidak larut dalam air. Xanthomonas menyebabkan nekrosis, blight dan juga penyakit layu.
c.    Erwinia
Erwinia berbentuk batang, biasanya dengan beberapa ekor, tersebar pada seluruh permukaan sel. Erwinia menyebabkan nekrosis dan blight, layu, benjolan, dan terutama terkenal sebagai penyebab busuk basah dan busuk lunak.
d.    Agrobacterium
Agrobacterium berbentuk batang yang pendek, 1-4 ekor tersebar pada seluruh permukaan sel. Dalam kultur murni ada banyak lendir, berwarna putih susu yang berkilauan. Agrobacterium hidup dalam tanah, akar dan batang tanaman dan menyebabkan bintil atau benjolan.
e.    Corynebacterium
Corynebacterium berbentuk batang, biasanya tidak ada ekor (pada Corynebacterium flaccumfaciens, Corynebacterium poinsettiae dan Corynebacterium tritici ada ekor). Dalam kultur murni ada butir-butir yang berpigment kuning, jingga, merah muda kebiruan. Corynebacterium menyebabkan terutama penyakit layu, tetapi juga busuk lunak kentang (Corynebacterium sepedonicum) dan lain-lain.
2.    Gejala penyakit bakteri pada tanaman
Adapun gejala penyakitnya adalah sebagai berikut:
a.    Nekrosis
Seringkali nekrosis bakteri mulai sebagai tempat berwarna hijau tua seperti bekas terendam air yang membesar dan menjadi coklat atau hitam ketika jaringan mati.Kalau cuaca lembab nekrosis bisa menginfeksi tulang daun sekitarnya, sehingga terbentuk garis-garis nekrosis.
1.    Kalau cuaca lembab tempat nekrosis mengeluarkan lendir yang merupakan lapisan tipis selama lembab dan kalau menjadi kering dapat mengental membentuk butir-butir berwarna putih susu. Lendir tersebut adalah bakteri yang dapat menyebarkan infeksi.
2.    Bercak daun dapat dibatasi oleh tulang-tulang daun, sehingga bentuknya menjadi bersudut-sudut. (bahasa Inggris : angular leaf spot).
3.     Bercak daun dilingkari oleh bagian kuning membentuk halo, akibat racun yang dikeluarkan oleh bakteri.
4.    Ada bercak daun kecil (1-2 mm) yang berbentuk seperti jerawat, menonjol keluar dari daun atau polong dan bergabus, kalau infeksi berat daun menguning. Penyakit bercak daun dan blight disebabkan oleh Pseudomonas, Xanthomonas, dan Erwinia.
b.    Busuk
Bakteri dapat menyebabkan busuk basah dan busuk kering, sering dengan banyak lendir.Penyebab utama dari busuk lunak adalah Erwinia.Busuk juga disebabkan Pseudomonas dan Xanthomonas.
c.    Layu
Biasanya bakteri masuk lewat luka akar dan memperbanyak diri dalam xylem dan dalam jaringan parenchym yang disekitarnya.Penyakit layu disebabkan oleh Pseudomonas, Xanthomonas, Erwinia, dan Corynebacterium.
d.    Benjolan (bahasa Inggris : gall)
Benjolan adalah pertumbuhan abnormal yang disebabkan oleh peningkatan jumlah sel tanaman secara cepat, dirangsang oleh bakteri.Benjolan biasanya tumbuh pada batang leher akar dan akar.Paling terkenal sebagai penyebab benjolan adalah Agrobacterium tumefaciena yang menyerang lebih dari 100 jenis tanaman.Lain daripada Agrobacterium juga Corynebacterium dan Erwinia menyebabkan benjolan.


D.   Virus
            Virus terdiri atas RNA (Ribo-nucleid-acid) yang dilapisi oleh protein. Bentuknya ada tiga macam : tongkat, benang atau polyeder (kurang lebih bulat). Sistem memberi nama kepada virus belum begitu teratur seperti pada jamur dan bakteri.
            Virus masuk ke dalam sel tanaman lewat luka kecil.Sesudah diperbanyak virus disebarkan ke sel-sel sekitarnya.
1.    Kerugian dan gejala pada tanaman
a.    mengambil unsur-unsur dari sel tanaman, terutama zat nitrogen (virus sendiri terdiri dari ± 16% N)
b.    memakai tenaga (energi) yang ada dalam sel untuk sintese virus dengan demikian mengganggu aktivitas sel dalam proses pembentukan bahan sel tanaman.
c.    mengganggu chromosom yang mempunyai strukutur yang hampir sama dengan virus.
2. Gejala-gejala penyakit virus pada tanaman :
a)    perubahan warna
  1. chlorosis seluruh daun menguning
  2. titik-titik kuning
  3. chlorosis berbentuk cincin, biasanya dengan titik kuning dipusatnya
  4. chlorosis berbentuk garis pada tanaman monocotyledon
  5. mosaik : chlorosis dengan batas yang tidak jelas
  6. tulang daun menguning (bahasa Inggris : veinclearing)
  7. daun bunga menjadi hijau
  8. daun bunga warnanya pecah, warnanya menjadi bermacam-macam
  9. daun menjadi hijau tua
  10. daun menjadi hijau tua dekat dengan tulang-tulang
b)    nekrosis
  1. nekrosis lokal : bercak-bercak daun.
  2. nekrosis tulang daun
  3. nekrosis floem : karbohidrat tidak dapat diangkat lagi dan tertumpuk di dalam daun, sehingga daun menjadi keras dan berbunyi gemertak kalau digosok.
  4. nekrosis berbentuk cincin (bahasa Inggris : netrotic ring spot)
  5. nekrosis berbentuk garis (bahasa Inggris : netrotic streak)
  6. nekrosis pucuk (bahasa Inggris : top nekrosis) : kematian pucuk dan ranting
  7. salah bentuk
1.      kerdil, daun keriting pinggir daun menggulung ke atas atau ke bawah (penyakit krupuk).
2.      helai daun sempit dan hilang, sehingga hanya tinggal tulang daun saja
3.      tumor
4.      sapu setan ruas batang terlalu pendek dan kuncup banyak yang tumbuh, menjadi batang-batang kecil tumbuh kompak.
5.      roset : tunas batang sangat pendek, semua cabang dan daun tumbuh pada ketinggian yang sama, dekat tanah.
6.      pembentukan getah yang keluar dari kulit pohon.
7.      layu
8.      daun gugur
9.      buah kecil, bentuknya salah, kulitnya kasar, rasanya kurang enak
8.      Kecuali gejala-gejala yang disebutkan diatas masih ada gejala-gejala yang lain, kadang-kadang sifatnya aneh sekali walaupun tanaman mengalami rugi besar akibat serangan virus, jarang sekali tanaman mati akibat serangan virus. Juga ada tanaman yang mengandung virus tetapi tidak menunjukkan gejala apapun.Penyakit seperti ini disebut latent (tersembunyi). Penyakit dapat ditularkan kepada tanaman yang lain.


E.   Profil PT. Inhutani Persero I
            PT Inhutani I berdiri tahun 1973 (PP No 21 Tahun 1972), lanjutan dari PN Perhutani Kalimantan Timur. Areal konsesi seluas 2,2 juta Ha dengan masa konsesi 20 tahun (Periode Pertama) dari tahun 1973 sampai dengan 1993. Pada tahun 2006, PT Inhutani I memperoleh perpanjangan prinsip masa konsesi periode kedua yang berlaku hingga 2038.
            PT. Eksploitasi & Industri Hutan (PT.INHUTANI I) dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1972 guna melanjutkan kegiatan PN Perhutani Kalimantan Timur untuk mengelola areal hutan di Propinsi Kalimantan Timur.
            Anggaran Dasar perusahaan dibuat dihadapan Notaris Soeleman Ardjasasmita, SH dengan Akte nomor 5 tanggal 8 Desember 1973 dan telah dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 30 Juli 1974 Nomor 62. Seiring dengan perkembangan usaha Perseroan, Anggaran Dasar telah beberapa kali dilakukan perubahan, dan terakhir diperbaharui berdasar Keputusan Pemegang Saham Perusahaan (Persero) PT INHUTANI I di luar RUPS tentang Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT INHUTANI I Nomor : KEP-08/S.MBU/2010 – KEP-01/D4.MBU/2010 dan ditetapkan dengan Akte Notaris Reni Rohaini, SH, MBA Nomor : 23 tanggal 10 Maret 2010 seta telah dicatat dalam data base Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor : AHU-0029974.AH.01.09 Tahun 2010 tanggal 21 April 2010.
            Bidang usaha pokok (core business) Perseroan adalah pengelolaan hutan dan produksi hasil hutan dengan asset produksi berupa 8 (delapan) Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam (IUPHHK-HA) seluas+ 616.532 hektar dan potensi produksi kayu bulat sebanyak +350.000 m3 per tahun, 3 (tiga) Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) seluas+ 73.316 hektar, dan 3 (tiga) Industri Pengolahan Kayu dengan produk utama woodworking yang mampu menghasilkan out put sebanyak +17.500 m3 per tahun.
            Di samping mengelola asset produksi tersebut di atas, Perseroan juga memiliki saham pada perusahaan patungan dengan bidang usaha masing-masing : 2 (dua) perusahaan bidang industry plywood, 3 (tiga) perusahaan bidang pengelolaan hutan alam, dan 15 (lima belas) perusahaan bidang HTI.
            Dalam upaya meningkatkan kinerja usaha, Perseroan juga melaksanakan optimalisasi asset yang dimiliki dengan melaksanakan kegiatan penyadapan getah pinus dan Karet, serta melaksanakan usaha jasa wisata hutan. Core Business Perseroan adalah Pengelolaan Hutan Alam dan Pembangunan Hutan Tanaman serta Unit industri.



















BAB III
METODE PRAKTEK
A.   Waktu dan Tempat
            Pengamatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Aprin 2016, pukul 09:00 sampai 13:30 WITA.  dan di laksanakan sebagai kunjungan lapangan di Hutan Industri PT. Inhutani Kamacatan Parangloe Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
B.   Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada pratikum kali ini ialah:
1.    Kamera ((HP)
2.    Alat tulis menulis
C.   Metode Pelaksanaan
            Alat yang digunakan adalah alat tulis untuk mencatat hal-hal penting atau berbagai macam jenis hama maupun penyakit yang ditemukan langsung pada tanaman dan membuat dokumentasi mengunakan kamera (HP).














BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.   Hasil
Dari hasil pengamatan di lapangan didapatkan beberapa jenis hama ialah:
1.    Jamur (fungus)
Penyakit ini juga sering disebut kangker yang  menyerang batang dari dalam, pada tanaman berkayu. Penyakit kanker disebabkan oleh jamur yang menyebabkan nekrosis pada floem dan cambium (dan akhirnya juga sering xylem)
Gambar 1.1 Jamur (fungus)
2.    Ulat (Ordo lepidoptera)
Memakan daun Pulai (Alstonia scolaris)
Gambar 1.2 Ulat (Ordo lepidoptera)
3.    Ulat (Ordo lepidoptera)
Memakan daun Pulai (Alstonia scolaris)
gambar 1.3 Ulat (Ordo lepidoptera)
4.    Ulat (Ordo lepidoptera)
Ulat ini memakan daun Bunga tai ayam (Lamtara amara)
gambar 1.4 Ulat (Ordo lepidoptera)




B.   pembahasan
            Dari hasil pengamatan di Hutan Industri PT. Inhutani Persero I, jenis hama penyakit yang banyak dijumpai adalah jenis (Ordo lepidoptera) yaitu Ulat yang suka memakan daun-daun tanaman, selain itu ada juga beberapa penyakit berupa jamur (fungus) yang menggerogiti batang pohon hingga mengakibatkan kematian pada pohon.

























BAB V
PENUTUP
A.   Kesimpulan
            Dari hasil pengamatan jenis hama penyakit di atas dapat disimpulkan bahwa jenis penyakit dan hama yang terdapat di Hutan Industri PT. Inhutani ialah:
1.    Jenis hama (Ordo lepidoptera) atau ulat yang suka memakan daun-daun tanaman,
2.    Penyakit jamur (fungus) yang menggerogiti batang pohon hingga mengakibatkan kematian pada pohon.
B.   Saran
            Untuk mahasiswa, sebaiknya praktikan perlu peralatan yang disediakan oleh pihak fakultas agar mahasiswa dapat optimal melakukan praktikum ini. Dan para praktikan melakukan praktikum ini dengan teliti agar hasil yang diperoleh objektif. Selain itu, praktikan harus melakukan semua praktikum sesuai dengan prosedur yang ada, sehingga tidak terjadi kesalahan saat praktikum sehingga dapat didapatkan hasil yang memuaskan. Kemudian  jenis-jenis hama dan penyakit yang masih belum dapat terindentifikasi semoga dapat terindentifikasi oleh praktikan lain kedepannya.










DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, 2008. Hama Tanaman Dan Teknik Pengendalian. Kanisius,          Jogjakarta.
Hansamunahito, 2006. Hama Tanaman Pangan Dan Perkebunan.    Bumi Aksara, Jakarta.
Lena, 2009. Pengantar Perlindungan Tanaman.
Nonadita, 2007. Ordo-Ordo Serangan. Pt. Bima Aksara, Jakarta.
Pracaya, 2007. Hama Dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya,   Jakarta.
Sastrohidayat, Ika Rahdjaton. 2011. “Fitopatulia” Ub Press: Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar